Diameter kipasnya hampir setara dengan lebar kabin pesawat Boeing 737.
Menurut data Aerotime dan SimpleFlying, varian 777-200LR sanggup terbang sejauh 15.843 kilometer non-stop, salah satu yang terpanjang hingga kini.
Hingga pertengahan 2025, lebih dari 1.760 unit Boeing 777 telah dikirim ke berbagai maskapai global.
Emirates tercatat sebagai operator terbesar dengan lebih dari 130 unit aktif.
Generasi Baru: Boeing 777X
Sejak 2013, Boeing mengembangkan generasi penerus 777, yaitu 777X.
Pesawat ini mengusung berbagai fitur baru seperti sayap komposit dengan ujung lipat (folding wingtips) agar bisa tetap kompatibel dengan bandara yang ada.
Selain itu, 777X dibekali mesin GE9X yang lebih hemat bahan bakar hingga 10% dibanding pendahulunya.
Namun, proyek ini sempat menghadapi hambatan.
Menurut laporan dari Reuters dan Financial Times, pengujian 777X sempat tertunda karena masalah struktural dan pengawasan ketat dari FAA.
Target pengiriman pertama yang semula 2023 kini mundur menjadi 2025–2026.
Baca Juga: Kata Pakar Soal Penyebab Jatuhnya Air India Boeing 787, Salah Satunya Burung dan Sayap Pesawat
Di Balik Popularitas, Ada Tantangan
Meski popularitasnya tetap tinggi, Boeing 777 tidak lepas dari tantangan.
Sejumlah insiden melibatkan seri 777 sempat menjadi sorotan, termasuk kecelakaan Air India Flight 171 yang menyorot kembali sistem bahan bakar Boeing 787 dan 777.
Selain itu, Boeing secara umum tengah berjuang memulihkan kepercayaan publik setelah insiden pada lini 737 MAX serta masalah kualitas produksi yang diungkap oleh regulator AS sepanjang 2024 dan 2025.
Artikel Terkait
Isi Surat Trump ke Prabowo soal Tarif Pajak Impor 32 Persen Per 1 Agustus 2025: Solusi, Pindahkan Fasilitas Produksi ke AS
Terus Dibayangi Ancaman Tarif Trump, Indonesia Bidik Pasar Ikan dari Negara Lain
Presiden Trump Umumkan AS Capai Kesepakatan Tarif Dagang dengan Indonesia, Perincian Menyusul
Presiden Trump Umumkan Kesepakatan Tarif 19 Persen dengan Prabowo, Berikut Harga Mahal yang Harus Dibayar Rakyat Indonesia