• Minggu, 21 Desember 2025

Terus Dibayangi Ancaman Tarif Trump, Indonesia Bidik Pasar Ikan dari Negara Lain

Photo Author
- Selasa, 15 Juli 2025 | 17:07 WIB
Profil Sakti Wahyu Trenggono. (Foto: Instagram/@ swtrenggono)
Profil Sakti Wahyu Trenggono. (Foto: Instagram/@ swtrenggono)

KONTEKS.CO.ID - Indonesia perlu memaksimalkan potensi ekonomi sektor perikanan dengan membuka pasar baru untuk mengantisipasi dampak tarif timbal balik yang diterapkan Amerika Serikat (AS).

Hal itu seperti dikatakan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono kepada wartawan, Selasa 15 Juli 2025.

Ia menyebutkan, AS masih menjadi pasar terbesar bagi produk perikanan Indonesia.

Namun, Indonesia perlu membuka peluang di negara lain.

Baca Juga: Ikan Cirata Disebut Tak Layak Konsumsi, Begini Kata Dedi Mulyadi: Citarum harus Segera Dibenahi

“Potensi pasar Eropa dan China juga cukup menjanjikan. Potensi ini harus kita manfaatkan untuk kepentingan ekonomi nasional,” ujarnya.

Trenggono mengatakan, kebijakan tarif timbal balik sebesar 32 persen yang diberlakukan AS terhadap Indonesia akan berdampak tidak langsung pada sektor perikanan.

“Potensi ekonomi sektor perikanan mencapai sekitar 200 miliar dolar AS, namun ekspor kita rata-rata hanya 5,5 miliar dolar AS, dengan AS sebagai tujuan utama. Dengan situasi perdagangan AS saat ini yang menerapkan sistem kebijakan timbal balik, dampaknya juga akan terasa bagi kita,” jelasnya.

Di sisi lain, ia menekankan bahwa untuk merealisasikan potensi ekonomi kelautan, perencanaan tata ruang laut harus dilakukan secara efisien, adil, dan berkelanjutan.

Baca Juga: Awas! 10 Ikan Ini Mengandung Merkuri Tinggi, Ada yang Sering Dikonsumsi

Trenggono menegaskan, perencanaan tata ruang laut yang efektif penting untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, inklusif, dan adaptif, sesuai dengan dinamika lingkungan serta kebutuhan sosial ekonomi masyarakat.

Tanpa perencanaan yang terintegrasi antara ruang darat dan laut, ia mengingatkan, potensi konflik pemanfaatan ruang, tumpang tindih kebijakan, dan inefisiensi investasi akan terus terjadi.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan bahwa kebijakan tarif timbal balik 32 persen yang diumumkan Presiden AS Donald Trump terhadap produk Indonesia telah ditunda.

Baca Juga: Menteri Maman Lepas Ekspor 27 Ton Ikan Layur ke China Melalui Program Holding UMKM

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X