Bawa Keberuntungan, Pemilik Restoran Sushi Berani Bayarin Ikan Tuna Segede Motor Seharga Rp21 Miliar

KONTEKS.CO.ID - Pemilik restoran sushi di Jepang merogoh kocek hingga USD1,3 juta atau setara Rp21,1 miliar untuk menebus tuna seukuran sepeda motor dalam lelang di Tokyo.

Grup Onodera membayar harga tertinggi kedua dalam lelang tahunan bergengsi tahun baru di pasar ikan utama Tokyo.

Mereka telah membayar Rp21,1 miliar untuk hanya seekor tuna. Ini adalah harga tertinggi kedua yang pernah dibayarkan dalam lelang tahunan bergengsi tahun baru.

Pengusaha restoran sushi berbintang Michelin, Grup Onodera, mengatakan, mereka telah membayar 207 juta Yen pada hari Minggu 5 Januari 2025 untuk tuna sirip biru seberat 276 kilogram (608 pon). Atau kira-kira seukuran dan seberat sepeda motor.

Baca Juga: Mutasi Pati TNI di 3 Januari 2025, Jenderal Agus Subiyanto Rotasi Posisi 8 Laksamana TNI AL

Itu adalah harga tertinggi kedua yang dibayarkan pada lelang pembukaan tahun ini di pasar ikan utama Tokyo sejak data pembanding mulai terkumpulkan pada tahun 1999.

Pembeli yang kuat kini telah membayar harga tertinggi selama lima tahun berturut-turut. Mereka memenangkan hak membanggakan dan kegilaan yang menguntungkan dari perhatian media di Jepang.

"Tuna pertama adalah sesuatu yang dimaksudkan untuk mendatangkan keberuntungan," pejabat Onodera, Shinji Nagao, mengatakan kepada wartawan setelah lelang. “Harapan kami adalah orang-orang akan memakan ini dan menikmati tahun yang luar biasa.”

Mengutip laman The Guardian, Grup Onodera membayar 114 juta yen (setara Rp11,7 miliar) untuk tuna terbaik di tahun lalu.

Baca Juga: Masih Aktif, Berikut Ini 6 Kode Redeem FF Gratis Hari Senin 6 Januari 2025

Namun, harga lelang tertinggi yang pernah ada adalah 333,6 juta yen (Rp34,4 miliar) untuk tuna sirip biru seberat 278 kilogram pada 2019.

Penawaran rekor itu diciptakan oleh “Raja Tuna” Kiyoshi Kimura, yang mengelola jaringan restoran nasional Sushi Zanmai.

Selama pandemi COVID-19, tuna tahun baru hanya dihargai sebagian kecil dari harga tertinggi biasanya. Sebab masyarakat tidak dianjurkan makan di luar dan restoran memiliki operasi terbatas. ***