• Senin, 22 Desember 2025

Jangan Lupa! Hari Ini dan Besok Ada Fenomena Istiwa A‘zam: Matahari di Atas Kakbah, yuk Perbaiki Arah Kiblat

Photo Author
- Selasa, 15 Juli 2025 | 07:59 WIB
Hari ini dan besok adafenomena langka Istiwa A‘zam yakni posisi Matahari tepat di atas Kakbah. Ini momen mengkalibrasi arah kiblat. (PP Muhammadiyah)
Hari ini dan besok adafenomena langka Istiwa A‘zam yakni posisi Matahari tepat di atas Kakbah. Ini momen mengkalibrasi arah kiblat. (PP Muhammadiyah)

KONTEKS.CO.ID - Hari ini, Selasa 15 Juli 2025, dan besok akan berlangsung fenomena astronomi langka Istiwa A‘zam. Ini adalah momen di mana Matahari melintas tepat di atas Kakbah

Ketika Istiwa A‘zam terjadi, bayangan benda yang berdiri tegak lurus akan menunjukan arah yang berlawanan dari arah kiblat

Inilah yang membuat momen tersebut sebagai waktu yang tepat bagi umat Islam untuk mengecek ketepatan arah kiblat salatnya ke Kakbah. Bila salah, Anda bisa menggeser atau merevisinya hingga benar-benar mengarah ke Kakbah.

Baca Juga: Skandal Beras Oplosan, Giliran Kemendag Ungkap 9 Produsen Beras Premium Nakal, Merek Apa Saja?

Kementerian Agama (Kemenag) menginformasikan, fenomena Istiwa A‘zam akan berlangsung pada tanggal 15 dan 16 Juli 2025.

Jam Berapa Matahari di Atas Kakbah?

Umat Islam bisa menggunakan fenomena ini untuk mengukur atau mengkalibrasi arah kiblat secara mandiri. 

Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag, Arsad Hidayat, mengatakan, merujuk kajian ilmu falak, ada berbagai metode dalam menentukan arah kiblat. Misalnyam penggunaan kompas, teodolit, hingga memanfaatkan fenomena Istiwa A‘zam.

Baca Juga: Misri Puspita Sari Kena Pasal Penganiayaan hingga Tewas, Terancam 7 Tahun Penjara, Pengacara Pertanyakan Bukti

“Peristiwa Istiwa A‘zam atau Rashdul Kiblat bakal terjadi pada Selasa dan Rabu, tepatnya tanggal 15 dan 16 Juli 2025. Atau bertepatan tanggal 19 dan 20 Muharam 1447 H, jam 16.27 WIB atau 17.27 WITA. Saat itu, Matahari berada tepat berada di atas Ka'bah,” ungkap Arsad di Jakarta, mengutip Minggu 13 Juli 2025.

Ia menegaskan kembali bahwa ini menjadi kesempatan bagi umat Islam guna memastikan arah kiblatnya secara mudah. Bahkan tanpa memerlukan keahlian atau alat bantu khusus. 

“Di saat Istiwa’ A‘zam, siapa saja, tanpa perlu memiliki keahlian atau perangkat teknologi tertentu. Mereka dapat ‘meluruskan’ arah kiblatnya sendiri,” sambungnya.

Baca Juga: Baru Operasi Ambein, Jonathan Frizzy Ditahan di Lapas Pemuda Tangerang: Masih Bengkak dan Memar

Menurut Arsad, momen itu bersifat konfirmatif. Kalau arah kiblat yang selama ini digunakan sudah tepat, maka fenomena ini akan memperkuat ketepatan tersebut. Tapi jika masih terbersit keraguan, peristiwa itu menjadi waktu ideal dalam memverifikasi arah kiblat.

Cara Cek Kiblat

Ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan dalam pengecekan arah kiblat pada momen Istiwa A‘zam. Pertama, benda yang digunakan sebagai patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus, misanya dengan bantuan lot atau bandul. 

Kedua, permukaan untuk lokasi pengecekan harus datar dan rata. Ketiga, waktu pengukuran wajib disesuaikan dengan waktu resmi. Misalnya seperti yang dikeluarkan oleh BMKG, RRI, atau Telkom.

Baca Juga: Istri Presiden Prancis, Brigitte Marcon Gugat Dua Perempuan Gara-Gara Dituding Pernah Jadi Laki-Laki

“Ketepatan waktu sangat penting agar bayangan yang dihasilkan benar-benar mengarah sesuai posisi Matahari yang sedang berada di atas Kakbah,” tambahnya.

Ia menegaskan, fenomena ini cuma terjadi dua kali dalam setahun serta menjadi lat edukatif. Sekaligus spiritual bagi umat Islam demi menjaga akurasi arah kiblat dalam ibadahnya. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X