Dahlan sempat ditawari jadi komisaris. "Hanya komisaris, bukan Komut, tentu saya tidak mau."
Sejak tahun 2009 itu, Dahlan Iskan sudah meninggalkan manajemen Jawa Pos. 'Saya sendiri mendapat saham di PT Jawa Pos sebagai hadiah atas prestasi saya itu."
"Itu karena Eric Samola, wakil pemegang saham mayoritas saat itu, tahu Jawa Pos sangat maju tanpa modal dari para pemegang saham."
"Tidak ada pemegang saham yang setor modal di awal kebangkitan Jawa Pos di tahun 1982 itu."
Modal satu-satunya adalah utang: PT Grafiti Pers mengeluarkan uang untuk membeli Jawa Pos dari pemilik lama yang sudah berumur 90 tahun: The Chung Shen.
"Dalam dua tahun, Eric minta kembali uang itu. Dari kas Jawa Pos. Maka uang Grafiti pun sudah dikembalikan utuh. Seluruhnya. Itu uang dari hasil kerja kami di Jawa Pos," katanya.
"Sebenarnya saat itu Jawa Pos masih miskin. Tapi Eric Samola berkeras minta agar uang pembelian Jawa Pos itu dikembalikan ke PT Grafiti."
"Saya tahu latar belakangnya: agar Eric tidak disalahkan pemegang saham Grafiti yang lain. Yakni mengapa menggunakan uang untuk membeli koran kecil di daerah yang tidak ada harapan."
"Dengan mengembalikan uang itu Eric tidak akan disalahkan bila akhirnya kelak Jawa Pos di tangan saya tidak bisa maju."
"Toh uang yang dipakai membeli Jawa Pos sudah dikembalikan dari hasil kerja kami," tutupnya.***
Artikel Terkait
Dahlan Iskan Penuhi Panggilan KPK Sebagai Saksi Korupsi LNG
Dahlan Iskan Diperiksa Terkait Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan
Dahlan Iskan Jadi Tersangka, Eks Menteri BUMN Terseret Dugaan Tindak Pidana Pemalsuan Surat dan Penggelapan
Dahlan Iskan Resmi Tersangka Kasus Penggelapan atas Laporan Jawa Pos, Media yang Dibesarkannya Puluhan Tahun
Simak Profil Lengkap Dahlan Iskan, Tersangka Kasus Penggelapan: Ini Bukan Kasus Pertama Eks Bos Jawa Pos!