Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kehutanan juga telah menyatakan komitmennya untuk mengevaluasi SOP pendakian dan memastikan peningkatan aspek keselamatan bagi wisatawan asing maupun domestik di jalur-jalur pendakian.
Kepala Basarnas menegaskan bahwa lembaganya terbuka terhadap kritik yang membangun, namun memastikan bahwa seluruh proses telah dijalankan dengan profesionalisme dan dedikasi kemanusiaan.
Menanggapi lambannya distribusi informasi seputar proses evakuasi, Mohammad Syafii memastikan hal itu juga menjadi bahan evaluasi.
"Kata-kata lambat atau cepat itu tergantung siapa yang melihat. Tapi yang pasti, potensi SAR sudah melaksanakan kegiatan sesuai standar. Kritik itu wajar dan setiap kejadian pasti kita evaluasi," ujarnya.***
Artikel Terkait
Donasi Rp1,54 M untuk Agam Rinjani Dibatalkan: Warga Brasil Curiga, Gara-Gara Kurang Transparansi?
Sempat Baper, Donasi Rp1,5 M untuk Agam Rinjani Tak Jadi Batal Usai VOAA Dikritik Warga Brasil
Agam Rinjani Santai Donasi Rp1,5 M Nyaris Dibatalkan VOAA: Brasil, I Love You
Raja Juli Ajak Agam Rinjani Hingga Tyo Survival Diskusi Keamanan Mendaki, Menhut Punya Ide Prasyarat Pendakian
Indonesia Siap Investigasi Bersama Brasil soal Kematian Juliana Marins di Rinjani