Selama menjadi prajurit di Angkatan Darat, Novi tercatat pernah terlibat di sejumlah operasi khusus, di antaranya operasi seroja di Timor Timur pada 1996, operasi Tribuana pada 1999, dan operasi pemberontakan Aceh yang terjadi pada 2005.
Seiring berjalannya waktu, Novi mulai dipercaya mengemban jabatan penting pertamanya sebagai Komandan di Grup D Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) sejak 2013.
Ia ditugaskan untuk menjaga pengamanan tamu naratama atau Very Very Important Person (VVIP) Presiden Republik Indonesia, seperti Rusia, Inggris, dan Jerman.
Novi juga pernah menjabat sebagai Komandan Korem 061/Suryakencana pada awal 2019 hingga 2020.
Di sela-sela penugasannya sebagai petinggi Korem 061/Suryakencana itu, Asisten Personel Kogabwilham III ke 1, Kepala Staf Garnisun Tetap I/Jakarta, dan jabatan terakhir Panglima Divisi Infanteri 3/Kostrad pada September 2019 sampai 26 April 2021.
Tahun 2024, Jenderal Bintang Dua ini diangkat sebagai Asisten Teritorial Panglima TNI yang bertugas sebagai Staf Teritorial TNI dengan tanggung jawab membantu Panglima TNI dalam menyelenggarakan kegiatan dan pemberdayaan wilayah.***
Artikel Terkait
Bulog Sebut Stok Cadangan Beras Pemerintah Capai 3,6 Juta Ton, Tertinggi dalam 57 Tahun
Cara Bulog Menjaga Kualitas Cadangan Beras Sebanyak 2,1 Juta Ton: Anti-Rusak dan Busuk!
Pemerintah Mengakui Beras Bulog Tidak Semuanya Kualitas Baik, Praktik Oplosan Juga Masih Banyak
Giliran Erick Thohir Copot Novi Helmy Prasetya, Dirut Perum Bulog yang Baru Menjabat Empat Bulan