KONTEKS.CO.ID - Keputusan Menteri BUMN, Erick Thohir mengganti Dirut Bulog secara mendadak, Novi Helmy Prasetya menarik perhatian publik.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengumumkan perubahan pada posisi pimpinan tertinggi di Perum Bulog.
Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-179/MBU/06/2025 yang dikeluarkan pada 30 Juni 2025, jabatan Direktur Utama Perum Bulog yang sebelumnya dipegang oleh Novi Helmy Prasetya kini telah berakhir.
Baca Juga: Lisa BLACKPINK Bikin Heboh Netflix! Tampil di Hitmakers Bareng John Legend
Posisi Novi Helmy Prasetya digantikan Prihasto Setyanto yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama sekaligus Direktur Pengadaan Bulog.
Sebelumnya, keputusan Erick Thohir mengangkat Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya menjadi Dirut Bulog juga menjadi sorotan publik.
Karena Novi masih tercatat sebagai tentara aktif. Penunjukan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan Nomor: SK-30/MBU/02/2025 tanggal 7 Februari 2025.
Novi Helmy Prasetya, sebelumnya menjabat sebagai Asisten Teritorial Panglima TNI. Ia akan memulai masa baktinya sebagai Direktur Utama bersama dengan Direktur Keuangan Hendra Susanto.
Baca Juga: Giliran Erick Thohir Copot Novi Helmy Prasetya, Dirut Perum Bulog yang Baru Menjabat Empat Bulan
Sementara itu pihak Markas Besar TNI menghormati keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam menunjuk Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Perum Bulog.
"TNI selalu menghormati setiap keputusan yang diambil oleh pemerintah, terutama dalam penunjukan sebagai pejabat di lingkungan BUMN," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal TNI Hariyanto, Senin, 10 Februari 2025.
Profil dan Biodata Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya
Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya lahir pada 10 November 1971 di Bangkalan, Jawa Timur.
Ia merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1993 dan berasal dari kecabangan Infanteri, khususnya dari pasukan elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Baca Juga: Rekam Jejak dan Biodata Edi Slamet Irianto, Si Tangan Emas Midas Kecewa Mendadak Dipecat Danantara
Artikel Terkait
Bulog Sebut Stok Cadangan Beras Pemerintah Capai 3,6 Juta Ton, Tertinggi dalam 57 Tahun
Cara Bulog Menjaga Kualitas Cadangan Beras Sebanyak 2,1 Juta Ton: Anti-Rusak dan Busuk!
Pemerintah Mengakui Beras Bulog Tidak Semuanya Kualitas Baik, Praktik Oplosan Juga Masih Banyak
Giliran Erick Thohir Copot Novi Helmy Prasetya, Dirut Perum Bulog yang Baru Menjabat Empat Bulan