KONTEKS.CO.ID - Podcast Kompas.com bertajuk "Gibran Belum Cukup Pengalaman, Jokowi Turun Tangan" yang tayang pada 30 Juni 2025, menghadirkan perbincangan tajam bersama Yunarto Wijaya, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia.
Dalam podcast berdurasi hampir satu jam itu, Yunarto menyampaikan sejumlah kritik mendalam terhadap fenomena politik yang melingkupi Jokowi, khususnya pasca Pilpres 2024.
Salah satu sorotan utama adalah bagaimana pendukung Jokowi yang dahulu militan, kini justru beralih mendukung Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca Juga: Kejagung Kembali Sita Uang Rp1,3 Triliun dalam Kasus CPO, Lihat Penampakannya
Bahkan, mereka dinilai lepas tangan terhadap dampak politik dari majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.
"Dan yang paling kurang ajar itu pendukung-pendukungnya yang mendorong seperti ini. Dan sekarang gak peduli."
"Yang menghadapinya akhirnya harus Jokowi sendirian juga. Mereka sibuk tetap nyari komisaris. BUMD, BUMN. Ikut menjilat Prabowo," tegas Yunarto.
Pernyataan ini pun langsung ditimpali oleh salah satu host, terlebih ketika ia menyindir peralihan dukungan politik, "Dulu si paling Jokowi, sekarang si paling Prabowo."
Lebih jauh, Yunarto mengaku kecewa sebagai mantan pendukung Jokowi.
Ia menilai, warisan 10 tahun kepemimpinan Jokowi terancam terkubur oleh kontroversi soal keterlibatan politik keluarganya, khususnya Gibran.
"Yang diingat bukan legasinya terkait infrastruktur, Bukan tentang deregulasi, Bukan tentang debirokratisasi. Tapi akhirnya tentang anaknya," ujar Yunarto dengan nada getir.
Tak hanya itu, Yunarto juga menyentil pernyataan Jokowi sendiri yang sempat menyebut "cawe-cawe" dan dikaitkan dengan istilah "matahari kembar", serta rumor keinginan menjadi ketua umum partai.
Baca Juga: F1: The Movie Tancap Gas! Film Balap Brad Pitt Kuasai Box Office Amerika dengan Aksi Tanpa CGI
Artikel Terkait
Buni Yani Soroti Kabinet Prabowo: Bersihkan dari Figur Bermasalah dan Warisan Politik Jokowi
Soal Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Paiman Raharjo: Saya Sangat Kecewa dengan Roy Suryo
Gibran Belum Matang Jadi Wapres, Butuh Perlindungan dan Bimbingan dari Jokowi
Jokowi Masih Momong Gibran, Bekingi dari Wacana Pemakzulan dari Kursi Wapres
Luhut Jenguk Jokowi, Ungkap Perasaan Sedih