• Minggu, 21 Desember 2025

Jokowi Masih Momong Gibran, Bekingi dari Wacana Pemakzulan dari Kursi Wapres

Photo Author
- Rabu, 2 Juli 2025 | 15:40 WIB
Di Balik Satu Paket: Gibran Dinilai Masih Dianggap Dibekingi Jokowi (Youtube/kompas.com)
Di Balik Satu Paket: Gibran Dinilai Masih Dianggap Dibekingi Jokowi (Youtube/kompas.com)

KONTEKS.CO.ID - Pengamat politik Yunarto Wijaya mengulas pernyataan Presiden RI ke7, Joko Widodo (Jokowi) dengan anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka yang kini menjabat Wakil Presiden.

Hal itu disampaikan Yunarto dalam siniar Podcast di YouTube, Kompas.com yang dikutip pada Rabu, 2 Juli 2025.

Isu ini mencuat usai Jokowi secara terbuka menyampaikan kepada media bahwa Prabowo dan Gibran adalah “satu paket”. Dia menyampaikan hal itu merespons wacana pemakzulan anaknya dari kursi Wapres.

Pernyataan ini, menurut Yunarto, tidak lazim disampaikan oleh seorang presiden, terlebih di tengah transisi kekuasaan yang sensitif secara politik.

Baca Juga: Komjen Ahmad Dofiri Resmi Serahkan Jabatan, Posisi Wakapolri Kosong Mulai dari Hari Bhayangkara

Ia menilai bahwa hal itu justru memperkuat persepsi publik bahwa ada “campur tangan” Jokowi terhadap proses politik yang mengantarkan Gibran menjadi orang nomor dua di republik ini.

“Serba salah jika wakil presiden adalah anak mantan presiden. Apapun yang dilakukan atau diucapkan bapaknya akan selalu dianggap sebagai intervensi, atau semacam upaya membekingi, memomong anak,” ujar Yunarto.

Menurutnya, beban ini kini sepenuhnya berada di pundak Gibran. Ia tidak hanya harus membuktikan kapasitas dirinya sebagai pemimpin muda, tetapi juga harus melangkah di tengah keraguan publik atas legitimasi politiknya yang dianggap “warisan” dari sang ayah.

Di sisi lain, Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih juga tak lepas dari sorotan karena dianggap menerima hasil “cawe-cawe” politik Jokowi.

Yunarto menegaskan, masa pensiun Jokowi tak akan mudah. Alih-alih dikenang atas kerja kerasnya selama satu dekade seperti pembangunan infrastruktur, deregulasi, dan debirokratisasi, yang lebih melekat dalam ingatan publik adalah soal “anaknya” apakah Gibran intervensi atau tidak, apakah mereka sepaket atau tidak, apakah Jokowi benar-benar pensiun atau justru berambisi menjadi ketua umum partai politik.

Baca Juga: Komjen Ahmad Dofiri Resmi Serahkan Jabatan, Posisi Wakapolri Kosong Mulai dari Hari Bhayangkara

“Ini tidak lazim bagi seorang presiden yang sudah mengabdi selama sepuluh tahun. Dan yang paling kurang ajar adalah sebagian pendukungnya yang justru mendorong Jokowi untuk terus cawe-cawe dan bahkan menjilat Prabowo,” ujar Yunarto tajam.

Ia juga menyoroti peliknya situasi politik yang kini dihadapi keluarga Jokowi. Mulai dari tuduhan ijazah palsu hingga dinamika politik internal yang kini mempertemukan “mantan orang-orang Jokowi” yang kini saling berebut pengaruh di lingkaran Prabowo-Gibran.

Sementara itu, Gibran sendiri dinilai belum memiliki cukup pengalaman untuk menghadapi kerasnya politik nasional yang penuh intrik dan kompetisi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X