KONTEKS.CO.ID - Sebuah pesawat milik maskapai Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SVA 5688 rute Jeddah–Surabaya terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, pada Sabtu, 21 Juni 2025, usai menerima ancaman bom melalui komunikasi suara digital.
Ancaman tersebut diterima saat pesawat sedang melintas di wilayah udara India dan disampaikan ke pihak pilot melalui jalur koordinasi antar pusat pengatur lalu lintas udara.
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana, mengungkapkan bahwa ancaman tersebut disampaikan melalui komunikasi suara menggunakan VPN radio telescope, sebuah metode yang memungkinkan komunikasi ground-to-ground antar petugas di darat bahkan lintas negara.
Baca Juga: Takut Dibunuh Israel, Ayatollah Ali Khamenei Sumbunyi ke Bungker dan Tunjuk Ulama Senior Pengganti
“Pengancaman dilakukan melalui komunikasi suara via VPN radio telescope, bisa dilakukan dari ground to ground atau dari satu negara ke negara lain,” ujar Mayndra saat dikonfirmasi.
Menurut informasi awal yang dihimpun oleh Polda Sumatera Utara, Densus 88, serta tim gabungan dari TNI dan Polri, ancaman ini diduga dikirim ketika pesawat melintasi wilayah udara India.
Setelah pesan ancaman diterima, informasi tersebut diteruskan secara berjenjang ke AirNav Jakarta, kemudian ke ATC Kuala Lumpur, Malaysia, dan disampaikan langsung kepada pilot pesawat.
Baca Juga: Pulau Pasangan Anambas, Surga Tersembunyi di Perbatasan Tiga Negara yang Dijual di Situs Luar Negeri
Mendarat Darurat dan Langsung Diperiksa
Merespons ancaman tersebut, pilot SVA 5688 memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu guna menjalani proses pemeriksaan keamanan.
Seluruh penumpang, kru, serta barang bawaan langsung melalui proses skrining ketat oleh petugas gabungan keamanan bandara.
“Hasil skrining terhadap penumpang, kru, barang bawaan, dan pesawat (seluruhnya) dinyatakan aman,” kata Mayndra.
Baca Juga: Kapal Induk Nuklir USS Nimitz Lewati Perairan Indonesia Tanpa 'Kulonuwun', TNI Kasih Respons Tegas
Artikel Terkait
Di Tengah Ancaman Neraca Negatif, Garuda Indonesia Incar Pendanaan dari Danantara untuk Tambah 15 Pesawat
Viral Ajakan Gagal Bayar Pinjol, Asosiasi Fintech Keluarkan Ancaman Hukum
Densus 88 Telusuri Asal Ancaman Bom ke Penerbangan Saudia Airlines
Ancaman Bom Pesawat Saudi Mendarat Darurat di Kualanamu Dipastikan Hoaks, Baca Isi Email Selengkapnya
Respons Kemenhub Terkait 2 Kali Ancaman Bom ke Saudi Airlines: Darurat Keamanan Penerbangan...