KONTEKS.CO.ID - Politikus PDIP Guntur Romli mengungkapkan adanya massa bayaran yang kontra terhadap Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Pihaknya, kata Guntur, telah mengidentifikasi individu-individu yang diduga membayar massa kontra tersebut.
Menurut Guntur, massa itu mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam aksi-aksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Jakarta Pusat.
Baca Juga: Hari Pengungsi Sedunia 20 Juni 2025: Menguatkan Solidaritas, Merayakan Ketangguhan
"Setelah melewati berminggu-minggu investigasi pendekatan, kami sudah menemukan siapa pihak yang mengerahkan massa kontra ke pengadilan,” ungkap Guntur kepada wartawan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis 19 Juni 2025.
Pihaknya, lanjut Guntur, akan menyampaikan informasi tersebut kepada publik.
Hal itu sebagai klarifikasi bahwa massa kontra Hasto tidak hadir secara sukarela.
Baca Juga: Gelontorkan Rp5,3 Miliar, 8 Dapur Umum Layani 4.954 Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
"Kami akan sampaikan kepada media bahwa selama ini massa kontra yang datang ke pengadilan Sekjen PDI Perjuangan bukan massa murni, tapi adalah massa bayaran," kata dia.
Guntur mengungkapkan, tidak terlihat adanya massa kontra saat persidangan hari Kamis, 19 Juni 2025.
Namun, diperkirakan massa tersebut akan datang para hari ini, Jumat 20 Juni 2025 siang.
Baca Juga: Ternyata, Ada 7.000 Titik Batas Wilayah di Indonesia Berpotensi Sengketa Seperti Aceh dan Sumut
“Hari ini (Kamis, 19 Juni 2025) tidak ada massa kontra, tapi kami mendapatkan informasi besok mereka akan datang setelah Jumatan," ujarnya.
Artikel Terkait
Staf Hasto Sebut Ditipu Penyidik Soal Penyitaan Ponsel, KPK Klaim Sudah Sesuai Prosedur
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Respons Penyidik KPK Jadi Saksi: Pertama Kali dalam Sejarah
Bela Hasto, Saeful Bahri Sebut Suap PAW Harun Masiku Itu Skenario: Saya Create Sendiri
Singgung Peran Megawati dan Hasto, Adian Napitupulu: PDIP Terpopuler karena Kepercayaan Rakyat
Hasto Akan Gunakan AI untuk Susun Pledoi di Pengadilan dalam Kasus Suap Harun Masiku