KONTEKS.CO.ID - Ibadah haji merupakan salah satu kegiatan pengumpulan massa terbesar di dunia sehingga menimbulkan potensi risiko penularan berbagai penyakit, termasuk COVID-19.
Penyebaran virus Corona sendiri belakangan merebak di sejumlah negara. Antara lain, Singapura, Hong Kong, dan Thailand.
Dan Arab Saudi, di tengah pertemuan massa jutaan orang, membuat risiko tertular COVID-19 menjadi tinggi. Termasuk bagi jemaah haji asal Indonesia.
Baca Juga: Mantan Ketua DPRD Jatim Kusnadi Diperiksa KPK Terkait Korupsi Dana Hibah Pokmas
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat sampai tanggal 17 Juni 2025, tepatnya pukul 16.00 WAS, ada 32 orang jemaah yang terkonfirmasi positif COVID-19.
“Para jemaah mengalami gejala demam disertai sesak napas dan dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) di Madinah dan Makkah. Setelah diobservasi dan menjalani serangkaian tes seperti MERS-CoV dan COVID-19, jemaah terdiagnosis pneumonia/radang paru-paru dan terkonfirmasi positif COVID-19,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji, Liliek Marhaendro Susilo, di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Makkah, melansir Kamis 19 Juni 2025.
Liliek Marhaendro Susilo mengutarakan, setelah mendapatkan perawatan intensif di RSAS, kondisi ke-32 jemaah ini memperlihatkan perbaikan kesehatan yang signifikan.
Baca Juga: AS Kembalikan Artefak Asmat, Dayak, dan Batak yang Diselundupkan dari Indonesia
Berkat penanganan di RSAS dan pengawasan dari PPIH Bidang Kesehatan bersama Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK), jemaah haji telah kembali ke penginapan, bahkan beberapa sudah tiba di Tanah Air.
“KKHI di Makkah dan Madinah juga beberapa kali merawat pasien COVID-19 pascakepulangan dari RSAS karena jemaah masih memerlukan penanganan untuk gejala sesak napas akibat pneumonianya,” tuturnya.
Melihat potensi penularan COVID-19 di tengah kerumunan besar seperti ibadah haji, ia berpesan agar jemaah rajin menjaga kesehatannya. Serta menggunakan masker saat berada di luar ruangan, terutama bila sedang mengalami batuk dan pilek.
Baca Juga: Indonesia Mulai Evakuasi WNI dari Iran Pakai Jalur Darat
“Jadi, kami ingatkan—tak bosan-bosan—kepada jemaah untuk menjaga kesehatannya dan selalu waspada terhadap berbagai penularan penyakit seperti COVID-19. Gunakan masker ketika batuk atau pilek, serta di area keramaian," pintanya seraya menambahkan, "Cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer sebelum dan sesudah beraktivitas. Minum air putih atau air zam-zam sedikit demi sedikit sampai 2 liter per hari. Bagi yang memiliki komorbid dan rutin mengonsumsi obat, jangan lupa minum obat mereka secara teratur,” sarannya.
Bagi jemaah yang sudah tiba di Indonesia, harapnya, agar tetap menjalankan protokol kesehatan dan segera melapor kepada petugas kesehatan apabila dalam 14 hari setelah ketibaan mengalami gejala batuk, pilek, atau sesak napas. Ini supaya mereka mendapatkan penanganan kesehatan yang sesuai. ***
Artikel Terkait
Soal Covid 19, Menkes Bilang Jangan Khawatir, WHO Sebut Positivity Rate Capai 11 Persen
Virus Corona Mengintai Lagi, Dinkes DKI Ungkap Ada Peningkatan Kasus COVID-19 di Jakarta
2 Pasien Covid 19 Terdeteksi, Kini Dirawat di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda
Covid 19 Nimbus Mulai Menyebar di Thailand, Indonesia, dan China, Seperti Apa Gelajanya?
Fakta-Fakta Penyebaran Covid 19 Nimbus NB.1.8.1 yang Perlu Anda Ketahui