• Minggu, 21 Desember 2025

Fadli Zon Tolak Minta Maaf Soal Pernyataan Pemerkosaan Massal Mei 98

Photo Author
- Selasa, 17 Juni 2025 | 12:35 WIB
Fadli Zon sebut tragedi pemerkosaan massal dalam kerusuhan Mei 1998 hanya sekadar rumor, tolak minta maaf (Foto: instagram/@fadlizon)
Fadli Zon sebut tragedi pemerkosaan massal dalam kerusuhan Mei 1998 hanya sekadar rumor, tolak minta maaf (Foto: instagram/@fadlizon)

Disebutnya, dapat memiliki implikasi serius terhadap karakter kolektif bangsa dan membutuhkan verifikasi berbasis fakta yang kuat.

Fadli menilai, pernyataan itu bukan dalam rangka menyangkal keberadaan kekerasan seksual, melainkan menekankan bahwa sejarah perlu bersandar pada fakta-fakta hukum dan bukti yang telah diuji secara akademik dan legal.

Baca Juga: KPK: Pengadilan Singapura Tolak Penangguhan Penahanan Buronan Korupsi e-KTP Paulus Tannos

"Penting untuk senantiasa berpegang pada bukti yang teruji secara hukum dan akademik, sebagaimana lazim dalam praktik historiografi. Apalagi menyangkut angka dan istilah yang masih problematik," tuturnya.

Istilah 'massal', lanjutnya, telah menjadi pokok perdebatan di kalangan akademik dan masyarakat selama lebih dari dua dekade.

Dengan demikian, sensitivitas seputar terminologi tersebut harus dikelola dengan bijak dan empatik.

"Berbagai tindak kejahatan terjadi di tengah kerusuhan 13-14 Mei 1998, termasuk kekerasan seksual. Namun terkait 'perkosaan massal' perlu kehati-hatian karena data peristiwa itu tak pernah konklusif," jelasnya.

Sementara, terkait kekhawatiran penghilangan narasi perempuan dalam buku Sejarah Indonesia, Fadli menegaskan tidak benar.

Sebaliknya, salah satu semangat utama penulisan buku ini adalah memperkuat dan menegaskan pengakuan terhadap peran dan kontribusi perempuan dalam sejarah perjuangan bangsa.***

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X