KONTEKS.CO.ID - Operasional perusahaan tambang di Raja Ampat di Pulau Papua menyeret nama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
PBNU dituding menerima aliran dana dari PT Gag Nikel yang beroperasi di Kabupaten Raja Ampat.
Kabar itu dibantah keras Bendara Umum PBNU, Gudfan Arif bahkan menyebutnya sebagai tudingan yang sangat keji.
Baca Juga: Saham Insta360 Melejit 285 Persen saat IPO, Pendiri Muda ini Jadi Miliarder Baru China
Tuduhan bahwa PBNU kecipratan dana dari PT Gag Nikel disampaikan akun TikTok @tanpadusta). Pemilik akun menarasikan bahwa PBNU menerima aliran dana dari Ananda Tohpati. Pada kalangan tertentu yang bersangkutan dikenal bernama Andes "Kancil".
Akun itu mengatakan, Ananda adalah putra mantan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya. Dia disebut-sebut sebagai pihak yang bertanggungjawab atas pengamanan dan pengawasan operasi dari lima perusahaan di Raja Ampat.
Dari perannya itu, ia meraup donasi Rp55 miliar per bulan dari setiap perusahaan. Dengan total Rp275 miliar per bulan atau Rp3,3 triliun per tahun.
Baca Juga: Sri Mulyani: DJKN Tak Boleh Sekadar Jadi Administrator Aset Negara Rp13 Ribu Triliun
Uang tersebut kemudian didistribukasikan ke sejumlah jaringannya. Nah, disebutkan oleh akun itu salah satunya masuk ke PBNU melalui salah satu pimpinannya, Ketua PBNU Bidang Keagamaan Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur).
"Itu tudingan (PBNU terima uang PT Gag Nikel) yang sangat keji," kata Gus Gudfan di Jakarta, Jumat (13/6/2025).
Ia menegaskan, posisi Gus Fahrur selaku komisaris di PT Gag Nikel adalah pribadi. PBNU tak pernah menempatkan pengurusnya di perusahaan pemerintah maupun swasta.
Baca Juga: KADIN DKI Peringatkan Dampak Serangan Israel ke Iran: Harga BBM Naik, Ekonomi Nasional Tertekan
Perusahaan itu juga bukan kepunyaan PBNU melainkan satu anak perusahaan BUMN, PT Antam. "Kebetulan yang menjadi salah satu komisarisnya warga NU. Jadi tak ada kaitan sama sekali dengan PBNU," tandasnya.
Gus Fahrur sendiri membantah langsung tudingan itu dan menjamin kabar itur adalah hoaks. "Ini fitnah. Tidak ada sama sekali sumbangan ke PBNU. Saya menjamin 1.000 persen ini hoaks," tegasnya.
Ia bahkan tak kenal sama sekali dengan Ananda Tohpati itu. Nama Ananda baru didengarnya.
Baca Juga: Diskon! iPhone 16 Jadi Ponsel Terlaris di China, Apple Rebut Takhta dari Huawei
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf juga angkat biacara terkait dugaan keterlibatan Ketua PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi selaku salah satu komisaris di PT Gag Nikel.
Menurut dia, selama ini PBNU tak ikut campur mengenai urusan pribadi atau jabatan yang diemban oleh masing-masing pengurus NU.
"Saya ini Ketua Umum PBNU, saya juga kiai pesantren dan sebagainya. Pak Ulil Absar juga pengurus PBNU, dia juga punya warung di rumah," katanya.
Baca Juga: Kontak Senjata, Satgas Ops Damai Cartenz-2025 Tembak Mati Anggota KKB Keponakan Egianus Kogoya
"Jadi pengurus PBNU ini bisa macam-macam, jadi jangan heran ada pengurus PBNU ada yang jadi bisnis-man, dan urusan bisnis dia itu bukan urusan PBNU," tegasnya di Gedung PBNU, Salemba, Jakpus, Kamis 12 Juni 2025. ***
Artikel Terkait
PT Gag Tetap Beroperasi di Raja Ampat, Pemerintah Dinilai Inkonsisten
Institut USBA Desak Pemerintah Cabut IUP PT Gag Nikel dan Audit Kerusakan Lingkungan Raja Ampat
Tiga Sikap Komnas HAM Soal Tambang Nikel di Raja Ampat
KPK Ungkap Sudah Lakukan Kajian Potensi Korupsi Tambang di Raja Ampat
Soal Izin PT GAG Nikel di Raja Ampat Tak Dicabut Pemerintah, Ini Informasi yang Didapat Komnas HAM