KONTEKS.CO.ID - Apple kembali mencatat tonggak penting dalam persaingan pasar ponsel pintar global. Berkat strategi diskon besar-besaran, iPhone 16 berhasil menjadi ponsel paling laris di China pada Mei 2025, menggeser dominasi produsen lokal seperti Huawei.
Laporan dari Counterpoint Research yang dikutip Reuters menyebutkan, Apple menjadi merek smartphone nomor satu di pasar China selama bulan Mei. Kinerja ini turut mendorong penjualan iPhone secara global naik 15 persen pada April dan Mei dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menjadikannya pertumbuhan terbaik sejak era pandemi.
“Penjualan iPhone pada kuartal kedua terlihat menjanjikan. Namun seperti biasa, performa global Apple tetap sangat bergantung pada dua pasar utama: Amerika Serikat dan China,” ujar Ivan Lam, analis dari Counterpoint.
Baca Juga: BNI Salurkan KUR Rp4,6 Triliun ke 20 Ribu UMKM, Targetkan Realisasi Penuh Rp17 Triliun Tahun Ini
Salah satu faktor pendorong lonjakan permintaan adalah upaya para peritel untuk menghindari dampak tarif baru yang diumumkan Presiden AS Donald Trump. Banyak peritel di China disebut memborong iPhone lebih awal sebelum kebijakan tersebut diberlakukan.
Menurut Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi China, distribusi ponsel merek luar negeri di pasar Tiongkok pada April mencapai 3,5 juta unit, sedikit menurun dari 3,52 juta unit pada bulan sebelumnya, namun Apple tetap mendominasi.
Apple memacu dominasinya lewat pemangkasan harga agresif. Di platform e-commerce China, iPhone 16 sempat ditawarkan dengan diskon hingga USD351 atau sekitar Rp5,7 juta, menjadikannya lebih kompetitif di tengah gempuran merek lokal.
Sementara itu, Huawei tak tinggal diam. Perusahaan teknologi asal Shenzhen itu baru saja meluncurkan Pura 80 Pro, ponsel flagship dengan harga mencapai 9.999 yuan (Rp22,5 juta).
Baca Juga: IKPI Dorong Tax Amnesty Jadi Fondasi Reformasi Pajak, Bukan Sekadar Penerimaan Jangka Pendek
Seri Pura 80 mengandalkan keunggulan kamera berteknologi Xmage, yang dilengkapi lensa ultra wide, telefoto makro, dan dukungan kecerdasan buatan (AI) untuk identifikasi objek.
Meski demikian, Huawei masih menutup rapat informasi soal chipset yang digunakan di seri terbaru ini. Peluncuran Huawei tetap menjadi sorotan karena perusahaan tengah berupaya bangkit dari pembatasan ekspor teknologi AS, termasuk pelarangan pembelian chip 5G.
Adapun Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), yang sebelumnya dikabarkan sedang diselidiki atas dugaan penjualan chip ke Huawei, telah membantah tuduhan tersebut. “TSMC adalah perusahaan yang taat hukum dan mematuhi semua aturan, termasuk pembatasan ekspor,” kata juru bicara perusahaan kepada Reuters.
Persaingan Apple dan Huawei di pasar Tiongkok pun dipastikan akan semakin memanas. Di satu sisi, Apple memainkan strategi harga agresif demi mempertahankan pangsa pasar. Di sisi lain, Huawei terus mengembangkan inovasi produk sambil menghadapi tekanan geopolitik yang belum reda. ***
Artikel Terkait
Muncul Kabar Apple Uji Kamera 200 MP Menjelang Siklus Perubahan Desain iPhone
Presiden Trump Tegaskan Semua Ponsel dari Luar AS Akan Dikenai Tarif 25 Persen, Termasuk iPhone Apple
Beredar Isu iPhone 17 Bakal Jadi Peningkatan yang Paling Mengecewakan
Viral iPhone Penumpang Hilang di Kabin Garuda, Diduga Dicuri Kru Pesawat
KPK Lelang iPhone 13 Pro Max Mulai Rp8 Jutaan, Ada Ponsel Layar Lipat Juga