• Senin, 22 Desember 2025

Viral Nama Jokowi dan Iriana Ada di Kapal Tongkang Pengangkut Nikel dari Raja Ampat

Photo Author
- Senin, 9 Juni 2025 | 11:30 WIB
Kapal dengan nama terkait Joko Widodo atau Jokowi yang menarik tongkang pengangkut nikel dari Raja Ampat (Foto: X.com/@Xerathvox)
Kapal dengan nama terkait Joko Widodo atau Jokowi yang menarik tongkang pengangkut nikel dari Raja Ampat (Foto: X.com/@Xerathvox)

Kapal tongkang dengan nama terkait Iriana, istri Jokowi yang mengangkut Nikel dari tambang di Raja Ampat (Foto: X.com/@Xerathvox)

PT tersebut merupakan perusahaan logistik dan transportasi laut yang digunakan oleh perusahaan pertambangan, terutama batubara di Indonesia.

PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI) sebelumnya bernama PT Pelita Samudera Shipping Tbk.

Didirikan di Jakarta, pada tahun 2007 sebagai perusahaan logistik dan pelayaran dengan 85 armada yang terdiri dari 38 kapal tunda, 37 tongkang, 3 unit fasilitas pemuatan terapung, 1 floating crane, 4 kapal kargo curah kelas Handysize, dan 2 kapal kargo curah kelas Supramax.

Perusahaan ini terutama melayani perusahaan batu bara, seperti Sakari Resources Group, PT Adaro Indonesia, MGM Coal, dan TANITO Coal.

Baca Juga: Timnas Disambut Meriah Suporter di Jepang, Bandara Kansai Bergemuruh di Tengah Malam

Sementara, kantornya di Menara Astra lantai 23, Jakarta, dengan kantor cabang di Samarinda, Banjarmasin, Sangkulirang, Muara Pantai, Palembang, Paiton, dan Makassar.

Diketahui, empat perusahaan tambang nikel di Raja Ampat disorot dan mendapat penolakan dari masyarakat adat serta pelaku wisata.

Keempatnya yakni, PT Gag Nikel, PT Kawei Sejahtera Mining, PT Anugerah Surya Pratama, dan PT Mulia Raymond Perkasa.

Aktivitas tambang itu pun mendapatkan protes keras dari Aktivis Greenpeace Indonesia saat Indonesia Critical Minerals Conference 2025 berlangsung di Jakarta.

Bersama 4 anak muda asal Papua tampil berani menyuarakan keresahan mereka terhadap dampak pertambangan dan hilirisasi nikel yang kian mengancam lingkungan hidup dan masyarakat lokal, khususnya di Raja Ampat.

Baca Juga: TransNusa Tambah Frekuensi Penerbangan Bali–Perth, Mulai Juli 14 Kali Penerbangan per Minggu, Begini Detailnya

Di tengah pidato Wakil Menteri Luar Negeri Arief Havas Oegroseno, banner besar bertuliskan “What’s the True Cost of Your Nickel?” mengepak di udara.

Tak hanya di dalam ruangan, pesan-pesan seperti "Nickel Mines Destroy Lives" dan "Save Raja Ampat the Last Paradise" juga terpampang jelas di area pameran, menyisip di antara gerai perusahaan dan para pengunjung.

Greenpeace menyoroti bagaimana ekspansi besar-besaran industri nikel, yang sebagian besar didorong oleh lonjakan permintaan baterai kendaraan listrik, telah menimbulkan dampak serius.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X