KONTEKS.CO.ID - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, buka suara terkait polemik penambangan nikel di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, yang saat ini tengah menjadi sorotan publik.
Penambangan dilakukan oleh PT GAG Nikel (GN), anak usaha PT Aneka Tambang Tbk (Antam), perusahaan BUMN.
Bahlil menegaskan bahwa izin usaha pertambangan (IUP) yang dimiliki PT GAG Nikel tidak diterbitkan pada masa jabatannya sebagai Menteri ESDM, melainkan telah keluar sejak 2017.
Baca Juga: Charles Imbir: Tambang Nikel Ancam Masa Depan Raja Ampat Sebagai Kawasan Konservasi
“PT GAG Nikel ini yang punya adalah Antam, BUMN. Sekali lagi saya ulangi, yang beroperasi itu alat PT GAG Nikel punya Antam,” kata Bahlil dalam keterangan pers di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat.
“IUP itu 2017, saya masih Ketua Umum HIPMI, belum masuk di kabinet,” tambahnya.
Menurut Bahlil, sebelum perusahaan mulai beroperasi pada 2018, proses AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) telah dijalankan sesuai prosedur.
“IUP-nya itu 2017 dan beroperasi mulai 2018. Nah, sebelum beroperasi kan ada AMDAL. Ini sudah ada,” ungkapnya.
Baca Juga: Makin Santer Isu Reshuffle Kabinet Pemerintah Prabowo, PDIP Respons Begini
Meski demikian, Bahlil menyatakan telah menginstruksikan penghentian sementara seluruh kegiatan pertambangan nikel di Raja Ampat guna melakukan proses verifikasi lapangan.
Langkah ini dilakukan menyusul kekhawatiran masyarakat terkait dampak lingkungan yang bisa ditimbulkan dari aktivitas tambang di kawasan yang dikenal memiliki kekayaan ekosistem laut dan pariwisata kelas dunia.
Langkah Bahlil ini mendapatkan dukungan dari Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon. Dalam keterangannya usai salat Idul Adha di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat, 6 Juni 2025, Fadli menegaskan pentingnya menjaga kelestarian Raja Ampat.
Artikel Terkait
Wamenpar Ungkap Turis yang Datang ke Raja Ampat Habiskan Banyak Uang, Minta Alamnya Dijaga
Menteri Bahlil Hentikan Sementara Tambang Nikel di Raja Ampat, Ini Respons Perusahaan
Menbud Fadli Zon Tegaskan Tolak Tambang Nikel di Raja Ampat: Jangan Sampai Merusak
Ekosistem Raja Ampat Terancam, KLH Setop Aktivitas Tambang Milik Investor China
Charles Imbir: Tambang Nikel Ancam Masa Depan Raja Ampat Sebagai Kawasan Konservasi