CEO baru Eramet berada di Indonesia minggu lalu untuk mencari izin memperluas kapasitas tambang.
Tsingshan dan Antam tidak menanggapi permintaan komentar AFP.
Bokum mengatakan penambangan telah mengusir babi hutan, rusa, dan ikan yang dulu ia tangkap untuk makanan.
Sekarang, ia mencari udang dan katak di aliran yang lebih kecil dan kurang terdampak.
"Sejak perusahaan menghancurkan rumah kami, hutan kami, kami kesulitan berburu, mencari air bersih," katanya dalam bahasa Tobelo, bahasa asli mereka.
"Jika mereka terus menghancurkan hutan kami, kami tidak bisa minum air bersih lagi."
Nikel adalah pusat strategi pertumbuhan Indonesia. Negara ini melarang ekspor bijih pada tahun 2020 untuk menangkap lebih banyak rantai nilai.
Indonesia adalah produsen terbesar di dunia dan memiliki cadangan terbesar yang diketahui.
Pertambangan—yang didominasi batu bara dan nikel—mewakili hampir sembilan persen dari PDB-nya pada kuartal pertama 2025, menurut data pemerintah.
Nikel yang ditambang di konsesi Halmahera diproses di Kawasan Industri Weda Bay.
Sejak operasi dimulai pada 2019, area tersebut telah berubah dengan cepat menjadi apa yang disebut beberapa orang sebagai "Wild West".
Di pos pemeriksaan dekat kawasan industri, pria-pria menghentikan AFP untuk meminta uang tunai dan memaksa kendaraan kami pindah ke tempat lain, sebelum seorang pejabat pemerintah setempat turun tangan.
Kota-kota di tepi tambang—Lelilef Sawai, Gemaf, dan Sagea—membentuk perbatasan yang kacau.
Karyawan dengan helm keselamatan melintasi jalan berlumpur yang macet dengan lalu lintas jam sibuk.
Toko-toko yang melayani pekerja berjajar di pinggir jalan, bersama dengan pekerja seks yang mencari pelanggan di depan penginapan yang dipenuhi kutu busuk.
Artikel Terkait
Pekerja Protes Izin Tambang Gunung Kuda Dicabut, Dedi Mulyadi: Orang Lain Nangis Kehilangan Nyawa
Longsor Cirebon Picu Evaluasi Nasional Izin Tambang! Bahlil: Kalau ada penyalahgunaan, pusat akan ambil alih!