• Senin, 22 Desember 2025

Presiden Prabowo Perdalam Empat Nama Calon Dubes RI untuk Amerika Serikat

Photo Author
- Sabtu, 24 Mei 2025 | 11:42 WIB
Presiden Prabowo usai memberi arahan program Danantara di Town Hall Danatara, Senin, 28 April 2025.
Presiden Prabowo usai memberi arahan program Danantara di Town Hall Danatara, Senin, 28 April 2025.



KONTEKS.CO.ID - Presiden 
Prabowo Subianto tengah mematangkan pilihan untuk mengisi posisi strategis Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (AS), yang telah kosong hampir dua tahun terakhir.

Proses pemilihan telah memasuki tahap akhir, dengan empat hingga lima nama yang tengah diseleksi langsung.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat, 23 Mei 2025.

Baca Juga: Diskon Listrik 50 Persen Mulai 5 Juni 2025, Khusus Daya 450 VA dan 900 VA

“Sudah ada beberapa nama yang sudah dibahas. Insyaallah secepatnya beliau akan ambil keputusan. Empat sampai lima nama lah,” ujar Prasetyo.

Fokus pada Kriteria Strategis

Menurut Prasetyo, Presiden Prabowo sangat selektif dalam memilih calon duta besar untuk AS. Posisi ini dinilai sangat strategis mengingat Amerika Serikat merupakan mitra dagang terbesar keduaIndonesia setelah Tiongkok.

Hubungan diplomatik yang kuat dinilai krusial untuk menjaga stabilitas politik dan ekonomi nasional.

“Pengalaman tentunya penting. Kemampuan berdiplomasi dan menjaga hubungan dagang juga jadi pertimbangan utama,” jelasnya.

Baca Juga: Guru SMPN 3 Depok Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Diselidiki Polisi dan Sekolah Dinilai Abai

Kursi Dubes AS Kosong Sejak 2023

Sebagai informasi, jabatan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat telah kosong sejak 2023, setelah Rosan Perkasa Roeslani mengundurkan diri.

Rosan sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN di era Presiden Joko Widodo, sebelum kemudian dipercaya sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.

Kini, Rosan kembali bergabung ke kabinet sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM, di bawah pemerintahan Kabinet Merah Putih pimpinan Prabowo Subianto.

Baca Juga: Guru SMPN 3 Depok Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Diselidiki Polisi dan Sekolah Dinilai Abai

Pengisian posisi dubes ini dinilai mendesak mengingat peran strategis AS dalam kebijakan luar negeri dan ekonomi Indonesia, termasuk dalam hal investasi, ekspor-impor, dan kerja sama pertahanan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X