• Senin, 22 Desember 2025

Heboh! Aplikasi PeduliLindungi Berubah Jadi Laman Judol, Warganet Geger

Photo Author
- Kamis, 22 Mei 2025 | 20:45 WIB
Aplikasi PeduliLindungi berubah jadi laman judol. (Pixabay/Semevent)
Aplikasi PeduliLindungi berubah jadi laman judol. (Pixabay/Semevent)

KONTEKS.CO.ID -  Warganet Indonesia dihebohkan dengan temuan mengejutkan saat mencoba mengakses situs resmi PeduliLindungi.
 
Alih-alih menampilkan informasi seputar kesehatan dan pelacakan COVID-19, laman tersebut justru mengarahkan ke situs judi online (judol).

PeduliLindungi, yang sempat menjadi andalan pemerintah dalam memantau penyebaran COVID-19 dan melakukan pelacakan kontak erat, kini sudah tidak lagi aktif secara operasional.

Baca Juga: Kasus Korupsi Pengurusan TKA di Kemnaker, KPK Sita 6 Mobil dan 1 Motor

Namun, publik tidak menyangka bahwa domain resmi aplikasi tersebut bisa dialihkan ke laman yang sangat tidak sesuai dengan tujuan awalnya.

Sejumlah pengguna media sosial membagikan tangkapan layar yang menunjukkan tampilan laman tersebut, lengkap dengan iklan-iklan khas situs perjudian.

Kejadian ini sontak menimbulkan pertanyaan besar terkait pengelolaan domain dan keamanan siber di instansi pemerintah.

Baca Juga: Rekap Hasil Malaysia Masters 2025, Ana dan Tiwi Menang Mudah Tapi Lanny dan Fadia Harus Tanding Sengit 

Apa yang Terjadi?

Diduga domain pedulilindungi.id tidak diperpanjang atau dilepas oleh pihak terkait setelah aplikasi resmi digantikan oleh SatuSehat, platform baru dari Kementerian Kesehatan.

Hal ini membuka celah bagi pihak tak bertanggung jawab untuk membeli kembali domain tersebut dan mengalihkannya ke laman yang digunakan untuk promosi judi online.

Baca Juga: Fakta 20 Bank Terseret Korupsi Sritex, Kejagung: Padahal Terdeteksi Resiko Gagal Bayar Tinggi

Respons Publik dan Pemerintah

Respons dari warganet beragam, mulai dari sindiran, kekhawatiran soal keamanan data, hingga kecaman atas kelalaian pihak berwenang. “Ini jelas memalukan.

Domain penting seperti itu seharusnya tetap dikontrol negara, walaupun aplikasinya sudah tidak aktif,” tulis salah satu pengguna X (sebelumnya Twitter).

Sementara itu, hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari Kominfo atau Kementerian Kesehatan terkait insiden ini.

Pengamat keamanan siber menyarankan pemerintah untuk melakukan audit dan pengamanan terhadap domain-domain resmi milik negara agar kejadian serupa tidak terulang.

Baca Juga: Fakta 20 Bank Terseret Korupsi Sritex, Kejagung: Padahal Terdeteksi Resiko Gagal Bayar Tinggi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X