KONTEKS.CO.ID - Sejumlah Aktivis 98 Bandung dan Jakarta menggelar aksi dalam rangka memperingati 27 tahun reformasi.
Namun yang menarik, puluhan aktivis ini tidak hanya menggelar orasi di depan Gedung Sate Bandung. Mereka juga melakukan long march dari Gedung Sate ke Kebun Binatang Bandung yang berjarak lebih dari 2 km.
Ketua Presidium Perkumpulan Aktivis 98 Muhammad Suryawijaya mengatakan, setelah 27 tahun reformasi, semangat dan cita-cita perjuangan para Aktivis 98 justru kian menjauh.
Baca Juga: Menkop Budi Arie Mendadak Datangi KPK, Komisi Antirasuah Ungkap Agenda Ini
"Hukum tidak lagi jadi panglima, tetapi sekadar alat tukar kekuasaan. Demokrasi hanya menjadi seremoni lima tahunan, tanpa makna substantif," ujar Surya, sapaan akrabnya, Rabu 21 Mei 2025.
Selain itu, suara kritis dibungkam, mahasiswa dibenturkan dengan aparat, dan ruang publik dikontrol oleh oligarki informasi.
"Kami tidak buta dan melihat bagaimana elite politik hari ini bermain dalam skenario besar untuk mempertahankan kekuasaan," tegasnya.
Baca Juga: Gelar Pahlawan Nasional untuk Marsinah Mulai Diproses dari Nganjuk, Kampung Halamannya
Karena itu, Aktivis 98 menuntut agar pemerintahan Prabowo menjalankan reformasi hukum tanpa kompromi.
Penuh penting lagi, Surya mendesak agar ada reshuffle kabinet karena saat ini didominasi oleh para oportunis politik yang gagal menunjukkan kapasitasnya.
"Lebih baik pos-pos strategis diisi oleh para Aktivis 98 yang kapabel karena memiliki legitimasi moral dan etika dalam menjaga marwah demokrasi, supremasi hukum, dan stabilitas ekonomi," kata Surya.***
Artikel Terkait
Maklumat Kebangsaan Aktivis 98, Reformasi Dirusak Satu Klan Keluarga
Setelah Lapor Polisi, Aktivis 98 Bakal Laporkan Hilangnya Kaesang ke Kontras
Silahturahmi Besar, Aktivis 98 Desak Reshuffle Kabinet Prabowo dan Setop Represi Gerakan Mahasiswa
Aktivis 98 Dukung Aksi Ojol 20 Mei, Lawan Eksploitasi Modern Berkedok Kemitraan
21 Mei 2025 Memperingati Hari Apa? Hari Reformasi Nasional hingga Hari Migrasi Ikan Sedunia