“Negara seharusnya hadir. Jangan sampai ada driver yang mati kelaparan hanya karena sistem yang eksploitatif ini. Ini bentuk perbudakan modern, yang tidak bisa terus dibiarkan,” ujar Mahmud.
Laba Gojek Naik Tajam, Driver Tak Ikut Menikmati
Data 13 Maret 2025 menunjukkan, pendapatan bruto Gojek pada tahun lalu naik 17% menjadi Rp14,17 triliun, dari sebelumnya Rp12,11 triliun.
Nilai transaksi bruto (GTV) menembus Rp63,04 triliun, naik 13% dibanding tahun sebelumnya.
Sementara itu, margin kontribusi Gojek naik 28% menjadi Rp3,38 triliun dari sebelumnya Rp2,64 triliun.
Dengan lonjakan keuntungan perusahaan aplikasi, seharusnya bisa sejalan dengan peningkatan kesejahteraan pengemudi.
Baca Juga: Istri Kadis Parekraf DKI Susul Delegasi ke Paris, Gubernur DKI Didesak Segera Bertindak
Tanpa regulasi yang adil dan pengawasan tegas, praktik eksploitatif terhadap driver ojol akan terus berlanjut, bahkan berujung pada kematian. Tentu saja Presiden Prabowo tidak boleh tetap diam.***
Artikel Terkait
Demo Ojol 20 Mei, Aplikator Janji Aplikasi Tetap Beroperasi: Nggak Perlu Khawatir, Operasional Normal
Isi Tuntutan Demo Ojol 20 Mei, Serentak di 14 Kota: Hapus Aceng, Slot, Hemat, dan Prioritas
Ada Demo Ojol Hari Ini di Jakarta, Polisi Imbau Warga Hindari Bundaran Patung Kuda hingga Gedung DPR MPR RI
Ogah Ditunggangi Politik, Sejumlah Komunitas Ojol ini Pilih Tak Ikut Demo 20 Mei
Demo Ojol 20 Mei di Jogja, Cek Titik Lokasi Aksi 205 yang Dihadiri 1.000 Driver dam dan 100 Mobil
Terkait Demo Ojol 20 Mei, Maxim Tolak Tuntutan Ojol Jadi Pekerja Tetap, Usul Klasifikasi Sebagai UMKM