Keheranannya memuncak saat merinci belanja daerah, di mana ia menemukan beberapa pos pengeluaran internal pemerintah yang dinilai tidak masuk akal dan sangat boros.
Angka-angka fantastis tersebut mencakup anggaran makan minum rapat sebesar Rp66 miliar, belanja Alat Tulis Kantor (ATK) Rp38 miliar, pengadaan souvenir Rp20 miliar, hingga biaya perjalanan dinas yang mencapai Rp117 miliar.
Leony pun mempertanyakan prioritas anggaran tersebut. "Yang mana dari semua anggaran ini untuk masyarakat?... Ngapain sih boros segitu banyak?" tanyanya
Baca Juga: Tim SAR Gunakan Alat Berat, 10 Korban Tewas dan 55 Masih Hilang di Runtuhnya Ponpes Al Khoziny
Pertanyaan tersebut sejalan dengan apa yang ia dan masyarakat rasakan di lapangan.***