• Senin, 22 Desember 2025

BMKG: Curah Hujan Bakal Meningkat Hingga 40 Persen Saat Nataru, Waspada Bencana Hidrometeorologi

Photo Author
- Minggu, 22 Desember 2024 | 16:17 WIB
BMKG sebut curah hujan akan meningkat saat Nataru (foto: canva.com) ((foto: canva.com))
BMKG sebut curah hujan akan meningkat saat Nataru (foto: canva.com) ((foto: canva.com))

 


KONTEKS.CO.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan kondisi musim hujan di Indonesia tahun ini akan berbeda dari tahun sebelumnya.

Kondisi musim hujan tersebut, menurut BMKG, akan berdampak terjadinya bencana hidrometeorologi di sejumlah daerah.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, penyebab musim hujan berbeda dengan tahun sebelumnya lantaran fenomena La Nina lemah.

Baca Juga: Ada Diskon Tarif Tol Trans Jawa dan Sumatera, Simak di Sini Jadwalnya

Akibatnya, anomali suhu permukaan laut di Samudra Pasifik menjadi lebih dingin dari biasanya.

"Tahun lalu yang terjadi adalah El Nino dan bersifat kering, sementara tahun ini adalah La Nina lemah," kata Dwikorita dalam keterangannya, mengutip Minggu 22 Desember 2024.

Hal ini, lanjutnya, menjadi booster pertumbuhan awan-awan hujan, sehingga intensitas dan volume hujan meningkat.

"Bagi Indonesia fenomena ini menyebabkan peningkatan curah hujan di hampir sebagian besar wilayah yang berkisar 20-40 persen," ujarnya.

Baca Juga: Staf UIN Makassar Meninggal, Syok Terkait Kasus Uang Palsu

Kemudian, Indonesia yang terletak di antara dua benua dan dua samudra juga dikepung bibit siklon. Akibatnya, terjadi angin kencang, gelombang tinggi hingga cuaca ekstrem.

Menurut BMKG, dinamika atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan potensi seruakan udara dingin (cold surge) yang bergerak dari Siberia menuju wilayah barat Indonesia, juga diproyeksikan aktif selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Saat ini Indonesia tengah berada di puncak musim hujan. Kondisi ini ditambah La Nina serta kombinasi aktif Madden-Julian Oscillation, gelombang Rossby, gelombang Kelvin, serta konvektif lokal di wilayah barat, selatan, dan tengah Indonesia memperkuat dinamika atmosfer yang mendukung terjadinya hujan lebat di berbagai daerah," terangnya.

Lantaran itu, sejak November BMKG terus mengeluarkan peringatan dini terkait potensi bencana hidrometeorologi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X