• Minggu, 21 Desember 2025

Cuaca Jakarta Panas Ekstrem hingga 35 Derajat Celsius, Ternyata Ini Penyebabnya Kata BMKG

Photo Author
- Rabu, 15 Oktober 2025 | 06:50 WIB
Jakarta dilanda cuaca panas ekstrem hingga akhir Oktober 2025 (Foto: Ilustrasi/Pixabay)
Jakarta dilanda cuaca panas ekstrem hingga akhir Oktober 2025 (Foto: Ilustrasi/Pixabay)

KONTEKS.CO.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap faktor utama meningkatnya suhu panas ekstrem yang melanda wilayah Jakarta dan beberapa daerah lain dalam beberapa hari terakhir.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menyebut fenomena ini dipicu oleh kombinasi faktor astronomis dan atmosferik yang memperkuat intensitas panas di permukaan bumi.

Menurutnya, pergeseran semu matahari ke wilayah selatan Indonesia menjadi salah satu penyebab utama.

Baca Juga: BMKG Juga Keluarkan Peringatan Tsunami di Papua Pascagempa Kuat Hantam Melonguane dan Keerom

Pergeseran ini meningkatkan intensitas radiasi matahari di wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk Jakarta dan sekitarnya.

“Minimnya tutupan awan, sehingga sinar matahari langsung menyentuh permukaan bumi tanpa banyak hambatan. Kemudian masa pancaroba, yaitu peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, yang biasanya ditandai dengan suhu udara yang tinggi dan cuaca yang tidak menentu,” jelas Guswanto, dalam keterangannya, seperti dikutip pada Rabu, 15 Oktober 2025.

Diprediksi Mereda Akhir Oktober

Guswanto menyampaikan, fenomena panas ekstrem ini tidak akan berlangsung sepanjang tahun. BMKG memprediksi suhu udara mulai turun pada akhir Oktober hingga awal November 2025, seiring dengan datangnya musim hujan dan meningkatnya tutupan awan di atmosfer.

“Dengan masuknya musim hujan, radiasi matahari yang mencapai permukaan bumi akan lebih banyak terhalang awan sehingga suhu udara akan terasa lebih sejuk,” paparnya.

BMKG mencatat sejumlah wilayah Indonesia mencetak suhu tinggi dalam beberapa hari terakhir. Di Jakarta, suhu udara menyentuh 35 derajat Celsius, sementara Surabaya dan Sidoarjo di Jawa Timur mencapai 36 derajat Celsius.

“Selanjutnya Semarang, Grobogan, Sragen (Jawa Tengah) dengan suhu antara 34-35 derajat Celsius, kemudian Bali dan Nusa Tenggara suhu tinggi hingga 35 derajat Celsius,” lanjut Guswanto.

Panas menyengat ini juga diperparah oleh kelembapan udara yang relatif rendah pada siang hari, sehingga masyarakat merasakan sensasi panas yang lebih berat.

Baca Juga: Gunung Marapi Erupsi: Hujan Abu Vulkanik Selimuti Wilayah Agam, Warga Diimbau Waspada Gas Beracun

BMKG Imbau Masyarakat Hindari Paparan Langsung

Menghadapi kondisi ini, BMKG mengimbau masyarakat lebih berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan, khususnya pada pukul 10.00-16.00 WIB, saat intensitas sinar matahari mencapai puncaknya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X