lifestyle

Maunya Kurus Malah Kritis: Obat Pelangsing Laris, Pasar Gelap dan Apotek Abal-Abal Panen Untung

Minggu, 3 Agustus 2025 | 17:50 WIB
Obat pelangsing palsu menyebar lewat pasar gelap dan apotek abal-abal. (Instagram @bpom_ri)

KONTEKS.CO.ID - Obat pelangsing seperti Wegovy dan Zepbound kini diburu banyak orang gara-gara efek sampingnya yang bikin berat badan turun cepat.

Padahal, awalnya obat ini dibuat untuk diabetes tipe 2. Karena peminatnya meledak, stok di pasaran pun jadi langka. Celah ini langsung diisi oleh obat-obatan palsu.

"Seorang dokter hanya menuliskan resep. Mereka tidak peduli dari mana pasien membeli obatnya," ungkap Saifuddin Ahmed dari Johns Hopkins University.

Baca Juga: Indonesia Tergeser! 25 Negara Paling Dermawan 2025 di Dunia, Benua Afrika Kuasai Papan Atas

Ia menegaskan, pengawasan regulator saja nggak cukup. Penyedia layanan kesehatan harus lebih terlibat.

Obat pelangsing palsu banyak dijual lewat apotek daring yang tidak teregulasi. Harganya lebih murah, tapi kualitas dan keamanannya nggak jelas.

Bahayanya? Bukan cuma nggak manjur, tapi juga bisa memicu efek samping yang mengancam nyawa.

Baca Juga: Megawati Jadi Sekjen, Hasto Menghilang dari Struktur Baru PDI-P 2025-2030, Ada Apa di Balik Layar?

WHO: Satu dari Sepuluh Obat di Dunia Itu Palsu

WHO mencatat 1 dari 10 obat di dunia adalah palsu.

Bahkan di negara maju seperti Inggris, 20% penduduk mencoba cari obat pelangsing dalam setahun terakhir.

Banyak dari mereka tergoda beli lewat toko online abal-abal.

Masalahnya, obat palsu kadang memang tampak seperti asli, tapi komposisinya bisa beda total.

Bahkan ada kasus di mana bahan dalam obat bikin efek samping serius. Praktik compounding meracik ulang bahan obat jjuga jadi perhatian.

Baca Juga: Alwi Farhan Bungkam Malaysia! Juara Macau Open 2025, Cetak Sejarah Baru untuk Bulu Tangkis Indonesia

Halaman:

Tags

Terkini