KONTEKS.CO.ID - Mooncake, atau kue bulan, adalah salah satu hidangan khas yang selalu hadir di meja keluarga Tionghoa saat perayaan Imlek.
Tak hanya dikenal karena rasanya yang lezat, camilan ini juga memiliki makna mendalam yang mengakar pada tradisi budaya Tionghoa.
Bukan sekadar makanan biasa, setiap potongan mooncake membawa doa, harapan, serta energi positif untuk keluarga.
Baca Juga: Apa Sebenarnya Barongsai? Simbol, Tradisi, dan Filosofinya Terungkap di Sini!
Namun, apa yang membuat mooncake begitu istimewa di perayaan Imlek?
Berikut adalah beberapa alasan utama yang menjadikannya camilan wajib di tahun baru Imlek.
1. Persembahan untuk Leluhur
Bagi masyarakat Tionghoa, Imlek bukan hanya momen untuk berkumpul bersama keluarga, tetapi juga waktu untuk menghormati leluhur.
Baca Juga: Wonderful Citamiang: Destinasi Hits di Puncak Bogor untuk Liburan Tak Terlupakan
Ritual penghormatan ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas perlindungan dan kelimpahan yang telah diberikan selama setahun terakhir.
Mooncake sering dijadikan persembahan simbolik dalam ritual tersebut.
Dengan menyajikan mooncake, keluarga berharap mendapatkan berkah, kelimpahan, dan perlindungan dari para leluhur.
Lebih dari sekadar camilan, mooncake menjadi simbol doa agar keluarga selalu sejahtera dan bahagia sepanjang tahun.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-20 Takluk dari Suriah di Mandiri Challenge Series 2025
2. Simbol Keberuntungan dan Keharmonisan
Bentuk mooncake atau kue bulan yang bulat memiliki makna khusus dalam budaya Tionghoa.
Bulat melambangkan kesatuan, keutuhan, dan kebahagiaan dalam keluarga.
Artikel Terkait
Libur Panjang Imlek 2025 di Jakarta, Cek 4 Event Seru dan Tak Terlupakan
Libur Panjang Imlek 2025? Nikmati Pesona Tionghoa di Pantjoran PIK
Makna Barongsai di Hari Imlek: Simbol Keberuntungan, Perlindungan, dan Warisan Budaya
Rekomendasi 3 Film Budaya Tionghoa, Cocok untuk Menemani Liburan Imlek
Dipadati Ribuan Kendaraan, Jalur Puncak Bogor Macet Horor Saat Libur Panjang Isra Miraj dan Imlek 2025