KONTEKS.CO.ID - Pulau Bali, Indonesia, kini tidak hanya dikenal sebagai destinasi pariwisata, tetapi telah resmi menjadi salah satu jembatan utama bagi transfer teknologi dan edukasi estetika medis global.
Perusahaan regenerative medicine asal Korea Selatan, CGBIO, bersama mitranya Bali Nulook Clinic, sukses menggelar simposium medis internasional bertajuk "Meet the Master in Bali 2025" pada 17-18 Oktober 2025 lalu, yang menempatkan Indonesia sebagai tuan rumah bagi para pakar dunia.
Bagi para profesional medis di Indonesia, acara ini menjadi sebuah lompatan besar. Lebih dari 100 dokter dari 23 negara, termasuk Eropa, Timur Tengah, dan Amerika Selatan, berkumpul di Bali.
Baca Juga: Banjir Semarang: 3 Orang Tewas, 1 Hilang dan 40.452 Jiwa Terdampak
Mereka tidak hanya berbagi teori, tetapi juga pengalaman klinis dan strategi prosedur kombinasi terbaru. Ini secara efektif menempatkan para dokter lokal, seperti Dr. Deka dan Dr. Dinda dari Nulook Clinic, dalam satu jaringan global, memberi mereka akses langsung ke teknik-teknik terdepan.
Dr. Deka dari Nulook Clinic menyoroti dampak langsung dari metode pelatihan ini. Ia menegaskan bahwa belajar tatap muka dengan para master jauh lebih efektif.
"Belajar langsung sambil mendapatkan feedback, jauh lebih efektif dibanding mendengarkan paparan teori. Melalui pelatihan ini, saya semakin menyadari pentingnya desain prosedur dan analisis yang berpusat pada pasien,” ujarnya dikutip dari investortrust.com.
Baca Juga: Elektabilitas Meroket, Blak-blakan Rocky Gerung Tuding Menkeu Purbaya Incar Pilpres 2029
Hal senada diungkapkan Dr. Dinda, yang baru saja kembali dari pelatihan di Korea Selatan. Baginya, simposium di Bali ini menjadi kesempatan emas untuk mempraktikkan keterampilan yang ia pelajari dan mendapatkan validasi langsung dari para ahli.
"Feedback yang saya dapatkan sangat membangun kepercayaan diri saya, dan saya ingin terus belajar di jaringan global ini," katanya, mengonfirmasi terjadinya transfer keahlian tingkat tinggi mengutip Jumat, 31 Oktober 2025.
Dampak paling signifikan bagi masyarakat Indonesia adalah terbukanya akses premium terhadap keahlian medis Korea Selatan.
Pada 17 Oktober, sebuah "K-DOCTOR Seminar" khusus digelar untuk pasien VIP. Inovasi ini memungkinkan pasien Indonesia berkonsultasi langsung dengan pakar estetika Korea di Bali, sebuah layanan yang sebelumnya hanya bisa didapat dengan terbang ke Seoul.
Baca Juga: Vivi: Angka LDR BRI Memadai dan Transaksi QRIS Naik 133 Persen
Artikel Terkait
Tekad Kang Dedi Sulap Pangandaran Setara Bali
Bandara Changi Singapura Catat Lonjakan Penumpang dan Kargo, Rute Jakarta dan Bali Pegang Peran Penting
QRIS Jadi Simbol Kedaulatan: Sukses Gaet 40 Juta UMKM, Kini Disiapkan untuk Dipakai WNI di Korea Selatan
Sidang Tiga Warga Australia atas Dugaan Pembunuhan di Vila Bali segera Dimulai
November Bakal Panas! 9 Drama Korea Terbaru Paling Dinanti, dari Romansa Manis hingga Thriller Mematikan