KONTEKS.CO.ID - Keracunan makanan pada anak belakangan ini semakin sering terdengar, terutama setelah maraknya kasus massal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat hampir 6.000 anak terdampak keracunan massal hanya dalam beberapa pekan terakhir.
Menurut Ketua UKK Emergensi dan Terapi Intensif Anak (ETIA) IDAI, Dr. Yogi Prawira, SpA, Subs ETIA(K), keracunan bisa disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, racun, bahan kimia, hingga logam.
Gejalanya pun beragam, mulai dari mual, muntah, nyeri perut, hingga demam dan pusing.
Karena itu, penanganan cepat dan tepat menjadi kunci utama agar kondisi anak tidak memburuk.
Gejala Umum Anak Keracunan
- Mual dan muntah berulang
- Sakit perut atau kram
- Diare, bahkan bisa berdarah
- Demam, pusing, dan sakit kepala
- Tanda dehidrasi: lemas, bibir kering, jarang buang air kecil
Baca Juga: 'Tepuk Sakinah' Calon Pengantin Viral di Medsos, Kemenag Ungkap Esensi di Baliknya
Pertolongan Pertama Saat Anak Mengalami Keracunan
Pertolongan pertama sangat penting dilakukan untuk mencegah kondisi anak semakin memburuk ketika mengalami keracunan.
Menurut Yogi, ada beberapa langkah praktis yang bisa diterapkan sebelum anak mendapat penanganan medis lebih lanjut.
Artikel Terkait
Gawat, Marak Keracunan Makanan MBG, Hanya 34 dari 8.583 Dapur Umum MBG yang Miliki SLHS
Keracunan Makanan MBG Kian Marak, Kepala BGN Sebut Mitra Dapur Tak Pengalaman hingga Bentuk Tim Investigasi
Kasus Anak Sekolah Keracunan MBG Kian Marak, MPR Desak Badan Gizi Nasional Lakukan Evaluasi
Keracunan Massal MBG Terjadi di Dua Sekolah Sekaligus di Tuban dan Bojonegoro, Siswa Muntah hingga Sesak Napas
Keracunan MBG Bikin Trauma, Pemprov Jabar Coba Beri Pendampingan Anak