• Senin, 22 Desember 2025

Teks Khutbah Jumat 19 September 2025: Panduan Meraih Surga dengan Akhlak Mulia

Photo Author
- Jumat, 19 September 2025 | 10:14 WIB
Ilustrasi seseorang salat sebagai akhlak mulia untuk meraih surganya. (Foto: Dok MUI)
Ilustrasi seseorang salat sebagai akhlak mulia untuk meraih surganya. (Foto: Dok MUI)

Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan balasan bagi orang yang berakhlak mulia kelak di kehidupan akhirat dalam sabdanya:

أَنَا زَعِيْمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا، وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ (رَوَاهُ أَبُو داوُدَ)

Maknanya: “Aku adalah penjamin istana di surga bagian bawah bagi orang yang meninggalkan perdebatan (yang tidak ada manfaatnya) meskipun ia benar, dan dengan istana di tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun ia
bercanda, serta istana di surga yang paling tinggi bagi orang yang berakhlak mulia” (HR Abu Dawud).

Baca Juga: KPK Ungkap Ulah Lima Tersangka Korupsi Kredit Fiktif BPR Jepara Artha

Hadirin jamaah shalat Jumat yang berbahagia..
Akhlak mulia mengandung tiga makna sekaligus yang tidak terpisahkan satu sama lain. Pertama, berbuat baik kepada semua orang, kepada siapa pun tanpa pandang bulu, tanpa berharap balasan dan imbalan apa pun dari orang yang kita perlakukan dengan baik.

Kita berbuat baik kepada seseorang bukan dengan niat supaya orang itu membalas kebaikan kita. Atau dengan niat agar orang itu juga memperlakukan kita dengan baik. Tidak. Kita berbuat baik kepada orang lain semata-mata dilandasi niat ingin menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya.

Berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kita, ini hal biasa. Banyak orang yang mampu melakukannya. Akan tetapi berbuat baik kepada orang yang berbuat buruk kepada kita, ini baru luar biasa. Sangat sedikit yang mampu melakukannya. Dan inilah yang disebut dengan kemuliaan akhlak. Kedua, bersabar atas perlakukan buruk orang lain.

Ketiga, menahan diri untuk tidak berbuat buruk kepada orang lain.

Baca Juga: Jadwal Demo 19 September 2025: Geruduk DPRD, Kabupaten Pati Membara Lagi?

Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah..
Akhlak yang mulia adalah sebab tersebarnya kasih sayang dan saling cinta di kalangan masyarakat. Sebaliknya akhlak yang buruk biasanya melahirkan saling benci, saling hasud dan saling dengki.

Marilah kita teladani apa yang dilakukan Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap seorang rabi (pendeta agama Yahudi).

Rabi itu bernama Zaid bin Sa’yah, atau lebih populer dengan panggilan Zaid bin Sa’nah. Ia pernah membaca di sebuah kitab kuno bahwa Nabi akhir zaman salah satu cirinya adalah perlakuan seburuk apa pun terhadapnya tidak akan menambahkan kepadanya kecuali sikap santun dan sabar.

Zaid kemudian ingin menguji apakah sifat itu ada pada diri Muhammad. Ia lalu menghutangi Nabi dengan hutang yang disepakati temponya. Tiga hari sebelum jatuh tempo, Zaid mendatangi Nabi untuk menagih hutang dengan kata-kata kasar yang memancing kemarahan Umar bin Khatthab.

Baca Juga: Rupiah Tergelincir ke Rp16.527 per Dolar AS, Apakah Tekanan The Fed Jadi Awal Tren Baru atau Justru Sinyal Pembalikan Pasar?

Umar yang kala itu berada di dekat Nabi hampir saja mencelakai Zaid dan membunuhnya. Rasulullah dengan sabar dan santun spontan mencegah apa yang ingin dilakukan oleh Umar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X