KONTEKS.CO.ID - Setiap tanggal 7 Juli, dunia bersatu merayakan manisnya Hari Cokelat Sedunia.
Bukan sekadar camilan favorit, peringatan ini menjadi bentuk penghormatan terhadap perjalanan panjang cokelat—dari ritual kuno di Amerika Latin hingga jadi simbol kebahagiaan modern di berbagai belahan dunia.
Tak heran jika cokelat kini dianggap sebagai salah satu kuliner global paling dicintai.
Baca Juga: Cetak Sejarah, Nilai Hubungan Perdagangan Nigeria dan Indonesia Tembus Rp76,1 Triliun
Awal Mula dan Alasan 7 Juli Jadi Hari Cokelat
Penetapan tanggal 7 Juli bukan tanpa alasan.
Tanggal ini dipilih karena dipercaya sebagai momen ketika cokelat pertama kali dikenalkan ke benua Eropa, tepatnya pada tahun 1550.
Masuknya biji kakao ke Eropa mengubah sejarah kuliner dunia.
Baca Juga: Buka KTT BRICS, Presiden Brasil Bawa-Bawa Nama Bandung
Awalnya hanya dinikmati oleh bangsawan, cokelat lambat laun menjadi konsumsi massal yang dinikmati lintas kelas sosial.
Sebelum dikenal luas seperti sekarang, cokelat sudah lebih dulu digunakan dalam kebudayaan suku Maya dan Aztek.
Saat itu, kakao bukan hanya untuk diminum, tapi juga dianggap suci dan digunakan dalam upacara spiritual hingga alat tukar.
Nilainya setara emas.
Baca Juga: Hasilnya Rahasia, Puluhan Calon Dubes Selesai Uji Kelayakan dan Kepatutan di DPR
Dari Biji Kakao ke Gaya Hidup Global
Kini, cokelat tak hanya menjadi produk pangan.
Artikel Terkait
5 Tempat Wisata Keluarga di Jogja yang Lagi Viral di TikTok! No. 3 Bikin Anak-Anak Susah Diajak Pulang!
Saldo DANA Gratis Rp970 Ribu di Jumat 4 Juli 2025, Begini Caranya
Jangan Sepelekan Parkir! Ini 6 Kesalahan Pengendara yang Bisa Bikin Rugi Besar
Biar Liburan Makin Estetik! Ini 5 Tempat Instagramable di Bogor yang Lagi Hits dan Viral di Sosmed!
Bingung Pilih Jurusan? Coba Sesuaikan dengan Kepribadianmu, Begini Caranya