KONTEKS.CO.ID - Menurut data PBB, industri fashion bertanggung jawab atas sekitar delapan hingga sepuluh persen emisi global, lebih tinggi daripada gabungan antara industri penerbangan dan shipping.
Untungnya, kian banyak perusahaan yang berlomba-lomba untuk menciptakan produk yang semakin ramah terhadap planet ini. Tak terkecuali, produk fashion dan skincare lokal.
Anda bisa tetap tampil glowing dan keren tanpa melukai alam, sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat lokal.
Skincare Lokal dari Hutan Indonesia
Sabun Citronella Sigi
Citronella atau sereh wangi bisa dibuat sebagai minyak atsiri untuk aroma terapi. Selain itu bisa digunakan sebagai bahan dasar produk anti-nyamuk, serta produk perawatan kulit dan rambut.
Sereh wangi ini pulalah yang dimanfaatkan oleh masyarakat Sigi untuk membuat berbagai produk perawatan kulit.
Sereh wangi ditanam oleh masyarakat sebagai bagian dari penguatan ekonomi lokal program restorasi lahan pasca banjir bandang di Desa Pulu, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi.
Baca Juga: Ridwan Kamil Mesra Bareng Atalia Usai Gugat Lisa Mariana Rp105 Miliar, Netter: Samawa Lovebird
Gagasan pembuatan sabun citronella yang dipasarkan dengan merek Tumbavani ini lahir dari upaya inovatif dalam mengembangkan produk turunan minyak sereh wangi.
“Tanaman sereh wangi dipilih karena memiliki masa panen yang relatif singkat, yaitu setiap empat bulan sekali, sehingga bahan bakunya mudah diperoleh dan berkelanjutan,” kata Nedya Sinintha Maulaning, Ketua Gampiri Interaksi Lestari, yang salah satu fokus kegiatannya adalah sebagai inkubator bisnis lokal.
Proses produksi sabun ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Pulu dengan melibatkan orang muda dan ibu rumah tangga di sekitar desa.
Mereka mendapatkan pengetahuan dan keterampilan melalui program pendampingan dari Mercy Corps Indonesia.
Baca Juga: American Squid Game Syuting Desember 2025, Universe Ini Tidak Akan Pernah Berhenti di Season 3
Organisasi non-pemerintah ini telah aktif mendampingi masyarakat sejak masa tanggap darurat (November 2021), hingga program pemulihan pasca bencana berakhir pada tahun 2024.
Artikel Terkait
Terbongkar! Pabrik Skincare Ilegal yang Dikelola Pasutri di Ciputat Raup Rp1 Miliar Per Bulan
Daftar 16 Kosmetik dan Skincare Berbahaya, Ada 6 Produk Impor
Soal Pemakzulan Wapres, Pengamat: Gibran Bukan Butuh Skincare Tapi Brain Care
Cek BPOM Kosmetik dan Skincare: Cara Mudah Pastikan Produk Aman
Tak Terima Chikita Meidy Lempar Botol Skincare hingga Kepalanya Pusing, Suami Lapor Polisi: Empat Kali KDRT