• Senin, 22 Desember 2025

Dulu Sepi dan Terlupakan, Kini Gunungkidul Bersinar Lewat Desa Wisata Terbaik Dunia

Photo Author
- Senin, 16 Juni 2025 | 12:30 WIB
Dulu Sepi dan Terlupakan, Kini Gunungkidul Bersinar Lewat Desa Wisata Terbaik Dunia. (Canva.com)
Dulu Sepi dan Terlupakan, Kini Gunungkidul Bersinar Lewat Desa Wisata Terbaik Dunia. (Canva.com)

Penghargaan ini diberikan dalam ajang Best Tourism Village yang diselenggarakan oleh badan resmi di bawah naungan PBB.

Prestasi Nglanggeran bukan hanya itu.

Beberapa tahun sebelumnya, tepatnya pada 2017, desa ini juga menyabet gelar Desa Wisata Terbaik ASEAN berkat penerapan konsep Community Based Tourism (CBT)—pariwisata yang dikelola bersama oleh warga demi kesejahteraan komunitas lokal.

Baca Juga: 10 WNI, Termasuk Zaskia Mecca dan Wanda Hamidah Ikut Global March to Gaza Terjebak di Mesir: Ditunggu Mobil Tahanan di Depan Hotel

Daya Tarik yang Tak Bisa Diabaikan

Nglanggeran memang bukan desa biasa.

Terletak sekitar 25 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta, desa ini menyimpan banyak daya tarik yang sulit untuk diabaikan.

Salah satu ikon utamanya adalah Gunung Api Purba Nglanggeran, formasi geologi unik yang menjadi bagian dari Geosite Gunung Sewu dalam jaringan UNESCO Global Geopark Network.

Baca Juga: Mendagri Didesak Kaji Ulang Perubahan Status 4 Pulau di Aceh, Harus Libatkan DPR dan DPD

Selain lanskap alamnya yang eksotis, Nglanggeran juga unggul dalam hal kesiapan wisata.

Bayangkan, ada sekitar 80 homestay yang siap menampung pengunjung.

Ini bukan sekadar tempat menginap, tapi juga kesempatan bagi wisatawan untuk benar-benar merasakan hidup di tengah nuansa pedesaan yang asri, sejuk, dan penuh keramahan.

Dari Sepi Jadi Sorotan Dunia

Baca Juga: 10 Mobil Listrik Terlaris di Bulan Mei 2025, Merek China Mendominasi!

Kisah Nglanggeran membuktikan bahwa dari pelosok yang sederhana pun, cahaya bisa menembus dunia.

Gunungkidul mungkin menjadi daerah paling sepi di Yogyakarta dari sisi jumlah penduduk, tapi justru dari kesepiannya itu tumbuh semangat dan inovasi warga dalam mengelola pariwisata berbasis kearifan lokal.

Bukan tidak mungkin ke depannya lebih banyak desa dari wilayah “tersepi” ini yang mengikuti jejak Nglanggeran.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X