KONTEKS.CO.ID - Lempar jumrah merupakan salah satu prosesi penting dalam ibadah haji yang dilakukan oleh jutaan jemaah setiap tahunnya.
Ritual ini melibatkan pelemparan kerikil ke tiga titik simbolik di Mina, sebagai bentuk penolakan terhadap godaan setan.
Tapi, pernahkah Anda bertanya-tanya, ke mana perginya semua kerikil itu setelah dilempar?
Baca Juga: 10 Juta Penonton! Film Jumbo Tayang di Singapura hingga Rusia mulai Juni
Proses Lempar Jumrah
Ritual lempar jumrah saat ibadah Haji dilakukan mulai dari 10 hingga 13 Zulhijah.
Para jemaah melempar kerikil ke tiga jumrah, diantaranya Jumrah Ula (Sughra), Jumrah Wustha, dan Jumrah Aqabah.
Kerikil yang digunakan berukuran kecil, tidak lebih besar dari kacang tanah.
Setiap jemaah melempar 7 batu ke tiap jumrah, sehingga jika dikalikan jutaan jemaah, jumlah kerikil yang digunakan bisa mencapai ratusan juta buah.
Ke Mana Kerikil Itu Pergi?
Menurut laporan Arab News pada 7 Juni 2025, kerikil-kerikil yang dilempar jemaah tidak dibiarkan menumpuk begitu saja.
Mereka jatuh ke dalam ruang bawah tanah di fasilitas Jamarat yang kedalamannya mencapai sekitar 15 meter.
Baca Juga: Masjidil Haram Sangat Padat, Petugas Haji Imbau Jemaah Indonesia Tetap di Hotel
Ahmed Al Subhi, salah satu pegawai dari Kidana Development Company, pengembang utama area suci tersebut, mengungkapkan bahwa kerikil-kerikil itu dikumpulkan menggunakan sabuk pengangkut khusus.
Artikel Terkait
Begini Suasana Lempar Jumrah Jemaah di Mina saat Puncak Ibadah Haji
Sejarah Mabit Muzdalifah Usai Jemaah Haji Wukuf di Arafah, Jadi Rangkaian Wajib Haji
Rangkaian Wajib, Ini Ibadah Jemaah Haji di Mina pada 10 Zulhijjah Usai Wukuf di Arafah
Visa Furoda Ditiadakan, Ruben Onsu Tetap Bersyukur Meski Batal Berangkat Haji
Masjidil Haram Sangat Padat, Petugas Haji Imbau Jemaah Indonesia Tetap di Hotel