KONTEKS.CO.ID - Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap peran sentral Dewi Astutik alias Paryatin dalam jaringan peredaran narkoba lintas negara.
Selain sebagai penghubung distribusi, dia diduga aktif mencari Warga Negara Indonesia atau WNI di Kamboja untuk direkrut menjadi bagian dari operasinya.
“Paryatin menyasar WNI yang berada di Kamboja, terutama yang tidak memiliki pekerjaan, serta orang-orang yang bersedia menjadi kurir,” kata Kepala BNN, Suyudi Ario Seto, Rabu, 3 Desember 2025.
Baca Juga: TKA Asal China di PT IMIP Setara dengan Jumlah Warga Kecamatan Bahodopi
Menurut Suyudi, Dewi mulai merekrut calon kurir sejak 2023.
Mereka yang berhasil ditarik kemudian dikirim ke berbagai negara, seperti Indonesia, Laos, Hong Kong, Korea Selatan, Brasil, hingga Ethiopia.
Narkoba yang beredar dalam jaringan tersebut juga berasal dari negara-negara tersebut.
Baca Juga: Terungkap, Belasan Ton Cengkeh Ekspor Indonesia Terkontaminasi Cesium-137
Kasus ini mulai terkuak setelah BNN memperoleh informasi mengenai keberadaan Dewi di Phnom Penh pada 17 November 2025.
Menindaklanjuti temuan itu BNN mengirim tim khusus untuk memburunya.
Tim tiba di Kamboja pada 30 November dan segera berkoordinasi dengan perwakilan BAIS di Phnom Penh, KBRI, serta kepolisian setempat.
Dewi, yang sebelumnya dikaitkan dengan penyelundupan dua ton sabu di Kepulauan Riau, ditangkap pada Senin siang, 1 Desember, saat bersama seorang pria.
BNN kemudian melakukan pemeriksaan fisik untuk memastikan identitasnya.