Namun, perjanjian perdagangan tersebut sangat terbatas. Spanyol hanya mengizinkan satu kapal dagang Inggris per tahun.
Meskipun kenyataan ini mengurangi potensi keuntungan perusahaan, antusiasme terhadap perusahaan terus meningkat, didorong oleh promosi agresif dan janji keuntungan besar.
Baca Juga: Pembunuhan Johnny Mangi, Petrus, dan Teror Dahsyat Orde Baru ke Pers Indonesia
Para investor, termasuk Newton, akhirnya berbondong-bondong membeli saham perusahaan tersebut dengan harapan mendapatkan keuntungan besar.
Newton saat itu membeli saham South Sea pada tahun 1720 seharga £180 per lembar.
Tak lama setelah itu, harga saham naik menjadi £300. Ia pun menjual sahamnya dengan keuntungan besar.
Baca Juga: Mengenal John D Arnold, Penyuka Matematika yang Jadi Legenda Trader AS di Usia Belia
Setelah menjual semua sahamnya, harga saham South Sea terus melonjak hingga mencapai £700.
Melihat teman-temannya semakin kaya, Newton merasa menyesal telah menjual sahamnya terlalu cepat.
Dengan rasa percaya diri yang tinggi, Newton kembali membeli saham South Sea di harga £720.
Baca Juga: Cerita Tentang Werner Verrips, Agen CIA Perampok Javasche Bank Surabaya yang Tewas Misterius
Ia bahkan menginvestasikan seluruh hartanya, termasuk rumah dan perhiasannya. Total ia merogoh kantong hingga £20.000 atau £3 juta berdasarkan kurs tahun 2002-2003.
Dalam waktu singkat, harga saham naik hingga mencapai £1.000, membuatnya merasa telah mengambil keputusan yang tepat.
Namun tak lama setelah harga saham mencapai puncaknya, skandal korupsi di dalam South Sea Company terungkap.
Baca Juga: Maung Bikang, Laskar Mojang Bandung yang Bikin Ciut Nyali Penjajah