• Minggu, 21 Desember 2025

Literasi Pasar Modal, Sri Mulyani Ngebet Anak SD Sudah Belajar Jual-Beli Saham

Photo Author
- Senin, 6 Januari 2025 | 07:32 WIB
Menkeu Sri Mulyani menginginkan siswa SD belajar saham untuk peningkatan literasi masyarakat terkait pasar modal.  (X.com @iggybp)
Menkeu Sri Mulyani menginginkan siswa SD belajar saham untuk peningkatan literasi masyarakat terkait pasar modal. (X.com @iggybp)

KONTEKS.CO.ID - Siswa SD belajar saham. Inilah usulan Menteri Keuangan (Menkedu) Sri Mulyani Indrawati terkait edukasi pasar modal berlangsung sejak dini.

Sri Mulyani mengatakan, pendidikan pasar modal sudah sepatutnya termulai sejak bangku sekolah dasar. Sebab penguatan pasar modal di Tanah Air membutuhkan peningkatan literasi masyarakat terkait saham.

Ia pun membandingkan dengan pengalaman pribadinya. Termasuk, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar dan Gubernur Bank Indonesia (BI)Perry Warjiyo, yang baru mulai mengenal Bursa Efek Indonesia ketika menempuh pendidikan tinggi.

Baca Juga: Gratis! Awali Pekan Kalian dengan 6 Kode Redeem ML Mobile Legends 6 Januari 2026

Tetapi Menkeu berharap anak-anak yang usianya lebih muda sudah bisa teredukasi pasar modal. Bendahara Negara itu menilai pendidikan pasar modal pada level SD dapat membantu pelajar memahami konsep saham.

Mereka juga nantinya akan terbiasa dengan transaksi saham sejak usia sangat muda. “Jual-beli saham sekarang seharusnya sudah mulai diajarkan bukan di tingkat mahasiswa lagi. Tapi (sudah teredukasi) di tingkat SD,” paparnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, kawasan SCBD, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

“Sehingga mereka (siswa SD) menjadi getting familiar with bursa efek,” tambahnya.

Baca Juga: Hasil Liverpool Vs Manchester United: Drama 4 Gol di Anfield

Hanya mendorong literasi pasar saham baru bisa terlakukan dengan melibatkan banyak pihak. Karena edukasi jual-beli saham memerlukan perumusan di kurikulum pendidikan.

“Bagaimana cara penyampaian (ke siswa SD) dan bagaimana membiasakan dengan transaksi,” tambah Sri Mulyani.

Tantangan selanjutnya, lanjut dia, saat masyarakat sudah melek diversifikasi tabungan dan memahami pasar modal, adalah memastikan saham yang di lantai bursa merupakan saham sehat.

Atau saham yang berasal dari fundamental perusahaan-perusahaan yang terkelola dengan tata kelola yang baik. "Jadi masyarakat tak merasa dibohongi oleh surat berharga yang mereka telah beli," tandasnya.

Baca Juga: Dapat Kontrak 2 Tahun di Pelatnas PBSI, Antonius: Tak Berprestasi Saya Siap Mundur!

Kinerja IHSG Sepanjang Tahun 2024

Sekadar informasi, per 30 Desember 2024, OJK mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertengger di posisi 7.079,91 poin. Posisi ini secara year-to-date melemah 2,65%.

Tetapi nilai kapitalisasi pasarnya tembus Rp12,33 ribu triliun atau secara year-to-date naik 5,74%. Lalu pada sisi penghimpunan dana di pasar modal, dana yang terhimpun melalui penawaran umum hingga tanggal 31 Desember 2024 adalah Rp259,24 triliun. Sementara jumlah emiten barunya mencapai 43 emiten. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X