"Betapa sedihnya tanpa seorang teman yang bisa membisikkan kata-kata yang menghibur, dan suatu hari nanti akan menutup mata dengan lembut,” tulisnya seperti diungkapkan Ragnar Sohlman, insinyur kimia yang turut membidani Yayasan Nobel.
Ragnar Sohlman tiba di San Remo sekitar satu hari setelah kematian Nobel untuk melakukan layanan kremasi di sana.
Pemakaman megahnya baru dilakukan di di Stockholm, tempat abunya kini dikuburkan. Akhir tragis dari seorang saintis pemilik 355 paten yang hingga saat ini bermanfaat bagi umat manusia. ***
Baca Juga: Gaya Bisnis Starbucks, Praktik Bank Berkedok Gerai Kopi yang Menakutkan Industri Perbankan Dunia