Tanpa campur tangan Gatot Soebroto, sejarah Indonesia mungkin mengambil arah yang sama sekali berbeda. Soeharto mungkin bisa hanya menjadi catatan kecil dalam arsip Angkatan Darat, bukan tokoh sentral yang 32 tahun memimpin Indonesia.
Baca Juga: Dentuman Hidup Ozzy Osbourne, Pangeran Kegelapan Pengusung Heavy Metal yang Ngerock Hingga Ajal
Sebaliknya tanpa kehadiran Soeharto, nama Gatot Soebroto mungkin tak akan dikenang dengan bobot yang sama seperti hari ini.
Di balik semua perdebatan, kisah ini menunjukkan sejarah tak pernah hitam dan putih.
Pada akhirnya, nama Gatot Soebroto lebih dari sekadar nama jalan, museum, rumah sakit, atau bandara.
Baca Juga: Indonesia Pernah Hampir Punya Nuklir di Era Soekarno, Bikin Negara Tetangga Ketar-ketir
Ia adalah simbol dari satu keputusan berani yang mengubah arah republik dan disertai kata-kata legendaris yang mengandung afirmasi, "Hei monyet, mari ke puncak sini!"***