kontekstory

Ledakan SMAN 72, Natural Selection, dan Ide Kekerasan Tanpa Motif yang Menular dari Eric Harris dan Dylan Klebold

Minggu, 16 November 2025 | 09:00 WIB
Pelaku ledakan SMAN 72 mengenakan pakaian ala Eric Harris Columbine. (X)

KONTEKS.CO.ID - Jumat pagi, 7 November 2025, trotoar sempit di depan SMAN 72 Jakarta dipadati remaja berseragam putih abu-abu yang berjalan pelan dengan tas di bahu.

Tak ada yang istimewa. Hari itu seharusnya berlangsung seperti hari Jumat lainnya karena pelajaran berakhir lebih cepat. 

Lalu, dentuman pertama terdengar kencang dari area masjid. Bukan serupa petasan, bukan pula ledakan tabung gas kecil. Mendengar suara kencang itu, para murid yang sedang menuju masjid sekolah untuk salat Dhuha sempat terdiam sepersekian detik, menatap satu sama lain.

Baca Juga: Presiden Pakistan Zia Ul Haq dan Memori Pertempuran 10 November 1945, dari Kaget Mendengar Adzan hingga Pimpin Pembelotan Pasukan Gurkha

Tiba-tiba ledakan terjadi di area masjid sekolah, disusul ledakan lain yang mengguncang bagian dekat bank sampah.

Dalam hitungan detik, pagi yang tenang berubah menjadi serpihan kaca, kabut abu, dan tubuh-tubuh yang berlarian panik. Empat bom meledak. Tiga bom lainnya kemudian ditemukan, tidak sempat aktif.

Puluhan anak tersungkur. Setidaknya 96 pelajar terluka. Sebagian terkena serpihan logam kecil, sebagian jatuh saat berdesakan kabur. Sisanya lagi tertegun, shock, dan gemetar ketakutan.

Baca Juga: Tanpa Polisi Istimewa, Takkan Ada Hari Pahlawan: Menguak Peran M Jasin di Balik Pertempuran 10 November 1945

Menurut rekaman CCTV yang diperlihatkan oleh Kapolda Metro Jaya, pelaku memasuki area sekolah melalui gerbang utama pada pukul 06.28 WIB dengan membawa 2 tas, yakni tas punggung merah dan tas jinjing biru.

Dalam rangkaian gambar terungkap aksi terencana yang dieksekusi dengan tenang, mulai dari kedatangan di pagi hari hingga momen detonasi.

Pada awalnya, aktivitas di lingkungan sekolah masih berlangsung normal. Pelaku bahkan sempat berbicara dengan salah satu guru sebelum aksinya dimulai.

Baca Juga: Sie Kong Lian, Sosok Penting di Balik Pekik Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928: Bapak Kos Para Tokoh Pemuda yang Hibahkan Rumah demi Sejarah Indonesia

Berdasarkan pemberitaan media, sekitar pukul 11.44 WIB pelaku terlihat memasuki area masjid tanpa mengenakan alas kaki dan masih mengenakan seragam sekolah.

Pada pukul 12.02.28 WIB, rekaman dari kamera berbeda memperlihatkan pelaku keluar dari masjid dengan penampilan yang berubah.

Halaman:

Tags

Terkini