Pasukan khusus ini makin terkejut lantaran mendengar teriakan takbir “Allahu Akbar” di tengah pertempuran. Terlebih mereka saat itu sering salat berjamaah di berbagai masjid bersama masyarakat setempat.
Saat mengunjungi Indonesia selama lima hari sebagai Presiden Pakistan pada November 1982, Zia yang meninggal dunia karena kecelakaan pesawat itu mengatakan, ingatannya terhadap perang di Surabaya selalu tersimpan dalam memorinya.
Zia merupakan jebolan Akademi Militer India Dehradun (Dehra Doon) pada 1943. Bertugas di Angkatan Darat India Britania di Asia -Pasifik, ia terlibat "Operasi Ibukota" di Burma dan "Operasi Ritsleting" di Malaya, sebelum dipindahkan ke Jawa bersama Divisi India ke-23 pada September 1945.
Setelah menggelar operasi militer Inggris di Pulau Jawa (1945-1946), Zia kemudian dipindahkan ke Angkatan Darat Pakistan pada 1947.
Membelotnya ratusan pasukan Inggris yang berasal dari India itu juga terekam dalam buku British Occupation of Indonesia: 1945-1946. Dikatakan, intelijen Inggris menemukan sejumlah anggota Divisi ke-23 India yang bersimpati pada perjuangan rakyat Indonesia, bahkan hingga desersi dan membelot.
AG Khan dalam tulisannya di Milli Gazette 2012 menyebut, ada 600 tentara India beragama Islam yang desersi dan membelot ke kelompok perjuangan Indonesia. Mereka bahkan membawa persenjataan dan amunisi sebagai hadiah.
Kapten PRS Mani mengkonfirmasi data tersebut. "Sekitar 600 tentara Muslim India membelot karena dibujuk, kata pihak (militer) Inggris yang mengakui bahwa beberapa di antaranya karena tak suka memerangi bangsa Indonesia," tulis Mani.
Babak Belur Setelah Mundur
Pertempuran Surabaya terakhir terjadi di Gunungsari pada 28 November 1945.
Para pejuang memang sudah mundur ke wilayah-wilayah sekitar Kota Surabaya. Tapi keamanan di sana belum sepenuhnya terjamin.
Para penembak runduk alias sniper masih menempati gedung-gedung tersembunyi. Mereka kerap merepotkan pergerakan pasukan Inggris ketika memasuki kota.
Baca Juga: Dentuman Hidup Ozzy Osbourne, Pangeran Kegelapan Pengusung Heavy Metal yang Ngerock Hingga Ajal
"Banyak serdadu Inggris yang mati karena tembakan para sniper kita,” kata Moekajat, pelaku sejarah Pertempuran Surabaya.