kontekstory

Sie Kong Lian, Sosok Penting di Balik Pekik Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928: Bapak Kos Para Tokoh Pemuda yang Hibahkan Rumah demi Sejarah Indonesia

Minggu, 26 Oktober 2025 | 09:00 WIB
Sie Kong Lian, pemilik rumah kos yang melahirkan tokoh-tokoh nasional. Kosannya juga menjadi tempat deklarasi Sumpah Pemuda. (KONTEKS.CO.ID/Dok. IG Museum Sumpah Pemuda)

 

 

 

Setelah Sie Kong Lian tutup usia, rumah kos di Jalan Kramat Raya Nomor 106 diwariskan kepada anaknya. Ini sebagaimana akta waris yang baru belakangan ditemukan.

Christian Silman, cicit Sie Kong Lian, menceritakan, pihak keluarga sempat mencari surat tanah dan rumah Kramat Raya 106. Lantas pihaknya mencari di rumah mendiang di Senen Raya Nomor 40 yang menjadi tempat terakhir Sie Kong Lian.

Di sana, ditemukan satu kotak. Setelah dibuka, isinya adalah akta waris yang menyatakan bahwa rumah kos itu diwariskan kepada tiga orang anak Sie Kong Lian, di antaranya Sie Hok Liang atau Yuliar Silman.

Baca Juga: Mengenal Riwu Ga si ‘Angalai' Soekarno: Terompet Proklamasi dan Paspampres Pertama Indonesia yang Terlupakan

Putri dari Sie Hok Liang alias Yuliar Silman, Yanti Silman, menceritakan bahwa sang ayah sempat bilang, engkong Sie Kong Lian memintanya jangan sampai menjual rumah di Jalan Kramat Raya 106.

Atas pesan tersebut, pihak keluarga akhirnya memutuskan untuk menghibahkan rumah tersebut kepada negara.

Rumah tersebut ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Pada 3 April 1973, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan renovasi. Pemugarannya rampung pada 20 Mei di tahun yang sama. Gedung ini kemudian diresmikan menjadi Museum Sumpah Pemuda pada 20 Mei 1974.

Baca Juga: Dentuman Hidup Ozzy Osbourne, Pangeran Kegelapan Pengusung Heavy Metal yang Ngerock Hingga Ajal

Yanti menegaskan, meskipun keluarganya terlahir dari etnis Tionghoa, tapi sangat mencintai dan bangga menjadi warga negara Indonesia. "Bangga, pasti bahwa rumahnya engkong saya jadi museum, bangga sekali," ucap Yanti.

Permintaan keluarga pun sederhana. Mereka ingin agar di salah satu ruangan di Museum Sumpah Pemuda ada foto Sie Kong Lian. "Supaya dikenah lah," ujar Yanti.  

Christian Silman, cicit Sie Kong Lian, menceritakan, ketika masih kecil, saat melewati Jalan Kramat Raya, ayahnya memberi tahu bahwa Museum Sumpah Pemuda itu dahulunya rumah dari leluhurnya.

"Ini loh rumah kongco [kakek buyut] kamu, Sie Kong Lian itu," kenang Christian menirukan ucapan sang ayah.***

Halaman:

Tags

Terkini