• Minggu, 21 Desember 2025

Deretan Anak Bangsa Berprestasi Harumkan Nama Indonesia, Ada Zohri yang Tak Punya Bendera Merah Putih

Photo Author
- Jumat, 20 Januari 2023 | 19:07 WIB
    • Greysia Polii dan Apriyani Rahayu

Greysia Polii dan Apriyani Rahayu adalah atlet bulu tangkis ganda putri Indonesia yang berhasil meraih medali emas di ajang Olimpiade Tokyo 2020 lalu.

Keduanya menjadi atlet putri asal Indonesia ketiga dan keempat yang berhasil memenangkan medali setelah Susi Susanti pada tahun 1992 dan Lilyana Natsir pada tahun 2016.

Baca Juga: Kabar Baik, Banyak Syarat Umrah Dihapus Arab Saudi bagi Jemaah Indonesia

    • Nyimas Bunga Cinta 

Pada usia 12 tahun, dia menjadi peraih medali skateboard termuda sepanjang sejarah Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakarta dan Palembang.

Setahun kemudian dia juga meraih medali perak pada Sea Games 2019 di Filipina.

Baca Juga: Indonesia Masters 2022: Pramudya/Rahmat Selamatkan Muka Tuan Rumah

Tidak hanya di kawasan Asia, Nyimas meraih peringkat 18 di ajang internasional turnamen Women Vans Park Series World Championship di Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat pada 2019.

Pada tahun yang sama, ia juga meraih medali emas pada Women Vans Park Series Regional Asia di Singapura serta menempati peringkat kedua pada Olympic Camp Asia Nanjing di China.

Masih di kejuaraan dunia, pada tahun 2021 Nyimas menempati urutan ke-23 dari 41 skater kelas dunia dalam kompetisi Dew Tour di Lauridsen Skatepark, Des Moines, AS.

Baca Juga: Pembalap Indonesia Veda Ega Pratama Finis Podium, Bendera Merah Putih Berkibar di Sirkuit Sepang

Dia juga terpilih menjadi Barbie Role Model bersama 47 perempuan lainnya dari penjuru dunia.

    • Yuma Soerianto

Yuma berhasil menarik perhatian CEO Apple Tim Cook karena mampu membuat 9 aplikasi di usianya yang masih 10 tahun.

Baca Juga: Pembalap Indonesia Veda Ega Pratama Finis Podium, Bendera Merah Putih Berkibar di Sirkuit Sepang

Berkat bakatnya dalam dunia coding ini, ia berhasil menerima beasiswa Apple Worldwide Developer Conference berturut-turut pada 2017, 2018, dan 2019.

Meski sempat mengikuti kursus coding saat usianya yang baru menginjak 6 tahun, ternyata Yuma lebih banyak belajar otodidak dari berbagai situs web.

    • Musa La Ode Abu Hanafi

Baca Juga: Aplikasi Pengamalan Pancasila Besutan Mahasiswa UNY Sabet Penghargaan Global

Anak bangsa berprestasi yang selanjutnya adalah Musa La Ode Abu Hanafi. Prestasi Musa pertama yaitu menjadi peserta termuda yang berhasil menduduki peringkat ke-12 daripada 25 peserta dalam Hafazan antarbangsa di Jeddah, Arab Saudi.

Masih di tahun yang sama, Musa mendapat penghargaan Rekor MURI sebagai Hafiz Al-Quran 30 Juz termuda di Tanah Air.

Dia kemudian meraih peringkat 3 dalam kategori hafalan 30 juz anak-anak di kompetisi hafalan Al Quran pada Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) Internasional Sharm El Sheikh, Mesir tahun 2016.***

Baca Juga: Keren, Kini Indonesia Punya Pabrik Vaksin Berbasis mRNA Pertama di Asia Tenggara

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Silvia Trianasari

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X