“Selain mengandung vitamin C, cabai merah juga mengandung vitamin E atau tokoferol dan capsaicin yang menimbulkan rasa pedas. Kandungan lainnya belum banyak diteliti dan dimanfaatkan. Melalui studi untuk mengetahui gen yang meregulasi tingginya kandungan penting dan ekspresi gen-nya, maka dapat meningkatkan kandungan senyawa yang diminati. Selain jenis dan intensitas cahaya dalam kultur in vitro, juga dilakukan radiasi untuk melihat efeknya dalam peningkatan kandungan dan kaitannya dengan ekspresi gen,” ujar Enny.
Enny meyakini dengan mengikuti program FSVP akan banyak mendatangkan manfaat bagi bidang penelitian yang ditekuni. Selain menghasilkan varietas unggul baru, dirinya juga dapat mengetahui relasi kandungan bahan aktif tergantung perlakuan cahaya dan radiasi, serta mengetahui ekspresi gen yang mengatur kandungan serta kandungan penting lainnya.
Tak hanya itu, program ini juga dapat menjadi model riset lintas disiplin dan teknologi, antara lain biologi molekuler, teknologi transkriptomik, metabolomik dan teknologi perbanyakan, sehingga dapat menjadi terobosan riset terintegrasi.
Harapan Enny, capaian yang diperolehnya kelak dapat memajukan pertanian Indonesia dan menularkan kemampuan ke masyarakat dan peneliti lain dalam penggunaan teknologi dan pendekatan yang pernah dilakukan. Nantinya, upaya berbagi ilmu pengetahuan akan dilakukan terutama di Indonesia Timur dengan melibatkan perguruan tinggi.
Baca Juga: Tim Robotik MAN 2 Kota Bandung Borong Gelar Juara World Robotic Center Competition 2025
“Keberhasilan memperoleh Fulbright dengan serangkaian seleksi yang ketat diharapkan dapat memberi contoh dan semangat ke generasi muda untuk terus mengasah pengetahuan, kemampuan, ilmu dan wawasan. Harus terus aktif menjalin kerja sama internasional dan tidak gentar berkompetisi mengikuti ajang pemilihan terkenal dunia yang sangat kompetitif. Jangan mengeluh dengan keterbatasan yang ada di dalam negeri, tetapi tetap dapat mencari solusinya dengan kerja sama internasional dan tetap mengikuti peraturan negara kita,” kata Enny.
Sebagai informasi, perempuan yang aktif menjadi peneliti sejak tahun 1986 telah banyak melakukan riset menggunakan marka molekuler. Riset ini menjadi dasar rekomendasi untuk konservasi berbagai jenis hewan laut dan mamalia kecil hutan, walaupun lebih berfokus pada tanaman. Untuk perbaikan genetika tanaman secara bioteknologi, ia menggunakan kombinasi teknik pemanfaatan mikroorganisme untuk perantara pembawa gen.
Riset skrining potensi dan sifat unggul dilakukan dengan teknologi marker-aided breeding, rekayasa genetika, juga pendekatan genomik dan teknologi “omik” lainnya dalam bioteknologi modern. Teknik in vitro untuk preservasi jangka panjang dan Next Generation Sequencing (NGS) termasuk Whole Genome Sequence (WGS) untuk konservasi ex situ berdasarkan genetika populasi.
Baca Juga: Jakarta Masuk Daftar Kota Terbaik di Dunia Versi Time Out, Seoul Hingga Los Angeles Kalah Jauh
Artikel Terkait
BRIN Kembangkan Mobil Listrik Otonom Canggih untuk Rakyat Indonesia
Pakar BRIN Ungkap Teori Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia
Profesor BRIN Ungkap Rahasia Indonesia Kebal Gelombang Panas
Tuai Polemik, Peneliti BRIN Tegaskan Keamanan Daun Kratom: Lebih Baik dari Morfin
Peneliti BRIN Sebut Teknologi Terahertz Kirim Data Secepat Kilat