• Minggu, 21 Desember 2025

Peneliti Enny Sudarmonowati Sabet Fulbright Visiting Scholar Program 2022

Photo Author
- Kamis, 10 November 2022 | 15:29 WIB
Peneliti BRIN Enny Sudarmonowati. Foto : (ANTARA News) (ANTARA News)
Peneliti BRIN Enny Sudarmonowati. Foto : (ANTARA News) (ANTARA News)

KONTEKS.CO.ID - Enny Sudarmonowati, Peneliti dari Pusat Riset Rekayasa Genetika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menorehkan prestasi gemilang. Pada 2022, srikandi BRIN tersebut sukses menyabet Fulbright Visiting Scholar Program (FVSP). Sebuah program paling bergengsi yang didanai oleh pemerintah Amerika Serikat.

 

Profesor Riset bidang Bioteknologi Tanaman ini menerangkan, FVSP adalah penghargaan yang diperuntukkan bagi para doktor atau profesor internasional yang belum pernah menjalin kerja sama riset, melakukan kolaborasi, dan memberi kuliah di perguruan tinggi Amerika untuk periode paling lama enam bulan.

 

Doktor lulusan University of Bath Inggris tahun 1991 ini menceritakan, penghargaannya bermula dari saling ketertarikan dengan salah seorang mitranya, Profesor Ilya Raskin dari Rutgers University, New Jersey, untuk melakukan kolaborasi riset terkait tanaman tropis yang dapat menghasilkan senyawa aktif untuk kesehatan dengan pendekatan terintegrasi.

Baca Juga: Bikin Bangga, Lyodra Ginting Bakal Tampil di Ajang Asia Artist Awards 2022

Penelitian faktor fisik akan berpengaruh terhadap kandungan, serta gen yang mengatur dan ekspresi gen yang mendasari. Tanaman dengan kandungan komponen penting tertinggi dilengkapi dengan informasi genetiknya akan diperbanyak di Indonesia. Nantinya, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan Indonesia, terutama untuk industri dan petani.

 

Enny mengikuti FSVP ini karena ingin memperluas jaringan. Selama ini perempuan yang pernah meraih penghargaan “100 Peneliti Perempuan Berprestasi Tahun 2011” lebih fokus menjalin kerja sama dengan Jepang, Inggris dan negara Eropa, seperti Belanda dan Belgia. Kerja sama riset dengan institusi di Amerika hanya sebatas mengundang pembicara di konferensi internasional dan belum pernah melakukan penelitian bersama.

 

“Diharapkan kerja sama ini dapat berkembang dan mempercepat dihasilkannya varietas unggul dengan pendekatan terintegrasi. Kerja sama dengan Rutgers University juga dapat diacu banyak pihak, mendorong peluang pendanaan lain, karena keberhasilan memperoleh Fulbright Grantee merupakan prestasi tinggi, bahkan bagi pihak Amerika sendiri,” ujar Enny, seperti dikutip pada Kamis, 10 November 2022.

Baca Juga: Indonesia Juara FIFAe World Cup 2024, Tumbangkan Timnas Brasil

Enny akan menjalankan program ini selama 5.5 bulan, dimulai pada 1 September 2022 hingga Februari 2023. Bidang riset yang akan dikembangkan terkait biologi molekuler. Fokus riset untuk perbaikan sifat tanaman, dikombinasikan dengan teknologi radiasi, termasuk beberapa teknologi omics yaitu transkriptomik dan metabolomik, serta teknologi propagasi yang paling sesuai.

Untuk tanaman tropis yang dipilih dalam penelitian adalah cabai merah. Terpilihnya tanaman ini karena memiliki siklus hidup pendek, bernutrisi, mengandung senyawa penting untuk kesehatan, banyak dikonsumsi di Indonesia dan daerah tropis lainnya, juga bernilai ekonomi tinggi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X