"Saya kirim email permohonan. Saya tahu ini sangat jarang, bahkan belum pernah saya dengar ada orang Indonesia yang mengalaminya,” ujar Oscar yang aktif di Paroki Pringwulung Yogyakarta.
Baca Juga: Lisa Mariana Diduga Menipu, Dilaporkan ke Polrestabes Surabaya, Kerugiannya Segini
Hanya dalam waktu satu hingga dua minggu, permohonan itu mendapatkan jawaban. Oscar menerima kabar pada pukul 18.00 tanggal 20 Mei 2025 bahwa permohonannya disetujui.
Damian Orlin Baskara dijadwalkan mengikuti acara baptis pada 26 Mei 2025 pukul 10.00 pagi waktu Vatikan.
Sakramen Baptis yang Langka bagi Orang Indonesia
Kejadian ini sangat langka. Menurut Oscar, permohonannya disetujui dalam waktu dua minggu padahal ada pemohon lain yang menunggu hingga setahun tanpa jawaban.
"Bahkan, suster yang bertugas di sekretariat di sana juga kaget. Kalau bukan karena bimbingan Roh Kudus, saya rasa e-mail saya tidak akan dibalas. Mereka pun heran kenapa bisa secepat itu," kata pegiat inovasi digital ini.
Baca Juga: Komandan Kodim Surati Bea Cukai untuk Loloskan Barang, Ini Respons Kodam Jaya
Sebelumnya, Vatikan memintanya melengkapi dokumen yang dibutuhkan. Oscar harus menyiapkan lima dokumen utama untuk memenuhi syarat baptisan di Vatikan.
Seluruh dokumen itu ditulis dalam bahasa Latin dan memerlukan koordinasi antarnegara. Seperti Surat izin dari Paroki Pringwulung, tempat keluarga Oscar menjadi bagian komunitas Katolik, sebagai bukti izin resmi menerima Sakramen Baptis di luar negeri.
Surat pendampingan baptis yang membuktikan Damian telah menjalani persiapan sakramen.
Penunjukan wali baptis yang hadir langsung di Vatikan. Oscar dibantu Romo Christianus Surinono, OCD, Definitor General Ordo Karmel di Roma, yang juga melengkapi surat pengantar dari parokinya di Roma.
Surat permohonan tertulis resmi, meski permohonan awal dilakukan lewat e-mail. Dokumen identitas diri berupa paspor, akta lahir orangtua dan anak, serta paspor wali baptis.
Oscar dan keluarga harus tiba di Vatikan sehari sebelum baptis. Mereka masuk lewat pintu khusus yang dijaga ketat oleh Swiss Guard.
“Petugas sampai tidak percaya ada orang Indonesia mau baptis di sana. Sampai dipanggilkan polisi untuk verifikasi. Tapi akhirnya kami diizinkan masuk dan menjalani proses validasi dokumen,” kata Oscar.
Artikel Terkait
Cerobong Asap Dipasang di Kapel Sistina oleh Damkar Vatikan, Tanda Konklaf Pemilihan Paus Baru Dimulai
Pesona Kardinal Suharyo di Vatikan, Jadi Uskup Agung Ketiga yang Ikut Konklaf Sepanjang Sejarah Indonesia
Berapa Gaji Paus Leo XIV? Perbandingan dengan Gaji Paus Fransiskus, Konon Vatikan sedang Defisit Keuangan
Usai Misa Inagurasi, Paus Leo XVI Terima Cincin Kepausan dan Pilih Tinggal di Istana Apostolik Vatikan