Kesepakatan ini menunjukkan bahwa kecintaan masyarakat Indonesia terhadap sambal telah berkembang menjadi peluang bisnis besar.
Baca Juga: Prabowo Pimpin Ratas di Hambalang Kelar Tinjau Pengungsi Korban Banjir, Bahas Apa?
Sambal kini tak hanya soal selera, tetapi juga kekuatan ekonomi.
Didirikan pada 2022, SBIG berkembang pesat dengan lebih dari 30 gerai di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Bali, dan kota lainnya.
Dalam tiga tahun, perusahaan mengklaim pertumbuhan bisnis melampaui 2.000 persen.
Baca Juga: Beda Pendapat Dua Profesor soal Perpol Kapolri, Bertentangan dan Patuh dengan Putusan MK
Selama periode tersebut, SBIG melayani lebih dari 15 juta pelanggan.
Total produk berbasis sambal dan makanan rumahan Indonesia yang terjual disebut mencapai lebih dari 150 juta item.
SBIG menilai Eat Sambel sebagai mitra strategis yang sejalan.
Baca Juga: Shin Tae-yong Blak-blakan Ngaku Tak Pernah Ditawari Lagi Melatih Timnas Indonesia oleh PSSI
Merek sambal kemasan itu dikenal kuat di kanal digital dengan basis pelanggan daring yang loyal.
“Menggabungkan kekuatan digital Eat Sambel dengan jaringan restoran kami akan memperkuat rantai pasok,” ujar Renaldo.
Ia menambahkan langkah ini akan mempercepat inovasi produk dan ekspansi nasional.
Baca Juga: 17 Orang Diperiksa Bareskrim Polri dalam Kasus Kayu Gelondongan Bencana Sumatra
Integrasi dilakukan secara bertahap. Hingga kuartal pertama 2026, fokus diarahkan pada penyelarasan tim, rantai pasok, standar kualitas, dan visi merek.
Artikel Terkait
Resep Sambal Matah: Sambal Segar Khas Bali yang Menggugah Selera
Resep Sambal Bawang Terasi Pedas, Cocolan Tak Terlupakan untuk Menu Lezat
Resep Cireng Krispy dan Kopong di Tengah dengan Cocolan Sambal Rujak, Sedap Banget!
5 Resep Sambal Goreng Lezat untuk Menu Sahur Ramadan, Nikmati Variasi Lauk yang Praktis dan Menggugah Selera