Agung mengatakan, langkah streamlining Pertamina yang berada dalam kawalan Danantara fokus pada integrasi bisnis hilir.
Terdapat tiga sektor yang menjadi perhatian yakni, commercial and trading, refinery and petrochemical, serta marine atau logistik/perkapalan.
"Saat ini, proses untuk penggabungan atau integrasi bisnis tersebut sedang dilakukan di internal untuk mencapai persetujuan internal sesuai dengan prosedur," katanya.
Agung lantas merinci empat langkah konsolidasi anak usaha Pertamina.
Baca Juga: Roy Suryo Cs WO dari Audiensi Komisi Reformasi Polri, Refly Ungkap Gegaranya
Pertama, konsolidasi pada bisnis rumah sakit yakni, Pertamina Bina Medika IHC yang masuk tahap kajian Danantara untuk rangkaian transaksi di 2025.
Kedua, sektor perhotelan di bawah anak usaha bernama PT Patra Jasa.
Disebutkan, sekitar sembilan unit bisnis hotel milik Pertamina kini sedang dikaji oleh Hotel Indonesia Natour (HIN) untuk implementasi konsolidasi.
Ketiga, airlines atau maskapai penerbangan dengan Pelita Air Services (PAS) yang dimiliki Pertamina.
"Saat ini, sesuai dengan arahan Danantara dilakukan kajian yang dikoordinir oleh Garuda Indonesia untuk menentukan langkah terbaik konsolidasi ini," ujarnya.
Keempat, sektor asuransi yang sedang dikaji konsolidasi oleh Indonesia Financial Group (IFG).***
Artikel Terkait
Bobibos Siap Diproduksi Massal Tahun Depan: Dilirik Luar Negeri, Pertamina Siap Kolaborasi
Gara-Gara BBM Langka, Konsumen Shell Terpaksa Pindah ke Pertamina dan Layangkan Gugatan
Kejar Target SAF, Pertamina Ditugaskan Bangun Green Refinery Baru di Jateng dan Sumsel
Pertamina Bisa Impor Energi dari AS Tanpa Proses Lelang, Ini Landasannya
394 Ribu Kendaraan Diblokir Tak Bisa Isi Pertalite: Sistem QR Pertamina Makin Ketat Awasi BBM Subsidi