KONTEKS.CO.ID - Nilai tukar rupiah hari ini kembali menunjukkan ketangguhannya di hadapan dolar Amerika Serikat (AS).
Pada Kamis, 6 November 2025 pukul 09.06 WIB, data Bloomberg mencatat kurs rupiah menguat 24 poin atau 0,14% ke level Rp16.693 per dolar AS di pasar spot exchange.
Penguatan ini terjadi setelah rilis data ekonomi AS yang menunjukkan peningkatan daya beli konsumen, memicu optimisme pasar terhadap prospek ekonomi global.
Baca Juga: Rumah Dinas Gubernur Riau Digeledah KPK, Dalami Penyidikan Pemerasan Abdul Wahid
Rupiah Menguat di Tengah Tekanan Global
Pergerakan rupiah hari ini terbilang menarik.
Meski dolar AS sempat menguat terhadap beberapa mata uang utama dunia, rupiah justru mampu mempertahankan momentum positifnya.
Jika dibandingkan dengan penutupan Rabu 5 November 2025, di level Rp16.717 per dolar AS, posisi hari ini menandai kenaikan yang cukup stabil.
Baca Juga: Bakso Remaja Gading Dinyatakan Non Babi, Sertifikasi Halal Sedang Berproses
Indeks dolar AS yang menjadi tolok ukur kekuatan greenback tercatat turun 0,17% ke level 100,03, menunjukkan penurunan minat investor terhadap aset dolar setelah data tenaga kerja AS yang kuat dirilis pada Rabu malam.
Sementara itu, beberapa mata uang Asia lain seperti yen Jepang dan dolar Singapura masih bergerak konsolidatif terhadap dolar AS.
Sentimen Global Dorong Risiko Positif
Menurut pengamat pasar valuta asing, sentimen positif di pasar Asia pagi ini turut membantu penguatan rupiah.
“Selera risiko kembali muncul dengan strategi buy the dip yang didukung data ekonomi AS yang kuat semalam,” ujar Rodrigo Catril, Senior FX Strategist dari National Australia Bank (NAB), dalam komentar yang dikutip dari Reuters, Kamis, 6 November 2025.
Catril menjelaskan bahwa pasar sedang bereaksi terhadap potensi penurunan imbal hasil obligasi AS yang sempat melonjak setelah rilis data tenaga kerja.
Menurutnya, meski dolar masih menjadi aset aman (safe haven), sebagian investor mulai beralih ke mata uang Asia karena potensi penguatan jangka pendek yang lebih menjanjikan.
“Untuk saat ini dolar masih unggul dibanding yen atau euro, tapi sensitivitas pasar terhadap perubahan sentimen risiko meningkat signifikan,” katanya.
Baca Juga: BPS Beri Sinyal Bahaya, Butuh Bansos untuk Atasi Konsumsi Rumah Tangga yang Tumbuh Melambat
Artikel Terkait
Rupiah Melemah Lagi! Nilai Tukar Hari Ini Tembus Rp16.600 per Dolar AS, Pasar Mulai Waspada
Rupiah Tertekan Lagi, Begini Pergerakan Nilai Tukar terhadap Dolar AS Hari Ini!
Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Loyo, Pasar Waspadai Dampak Shutdown AS dan Geopolitik Global
Rupiah Kembali Loyo! Ada Apa di Balik Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini?
Nilai Tukar Rupiah Goyang lagi Hari Ini! Dolar AS Melonjak di Awal Pekan, Ini Pemicunya!